SBY meminta negara usut isu penyadapan percakapan dengan Ma’ruf Amin

JAKARTA, Indonesia — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta siapapun yang diduga menyadap pembicaraannya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin segera membuka mulut dan biarkan aparat keamanan memproses hukum isu tersebut.

“Jika ada pembicaraan saya dengan Kiai Ma’ruf Amin, saya berharap pihak kepolisian, kejaksaan, menegak hukum sesuai dengan UU ITE,” kata SBY dalam konferensi pers di Jakarta, pada Rabu, 1 Februari.

Ia juga memohon kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, jika memang ia yang diduga menyadap percakapan SBY-Ma’ruf Amin, agar menyerahkan bukti untuk menghindari fitnah.

“Saya memohon transkrip percakapan saya yang sekarang diduga dimiliki pihak Pak Ahok atau tim pengacaranya, saya berharap bisa mendapatkan. Kalau tidak, saya takut bisa ditambah atau dikurangi, yang akan keluar dari misinya seperti apa,” ujarnya.

“Kalau yang menyadap bukan Pak Ahok atau tim pengacara Pak Ahok, saya minta untuk diusut siapa yang menyadap.”

SBY melanjutkan, memang pada Oktober tahun lalu, calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni, pernah mengadakan pertemuan dengan anggota Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah.

“Pada 7 Oktober 2016 memang ada pertemuan antara AHY-Sylviana Murni dengan kedua organisasi. Pada hari itu dijadwalkan Agus-Sylvi bertemu dengan PBNU dan PP Muhammadiyah. Yang saya tahu, tema dari pertemuan itu, Agus-Sylvi mohon doa restu, nasihat, agar perjuangannya dalam Pilkada Jakarta itu berhasil,” kata SBY.

“Sebelum AHY berangkat, saya sampaikan salam saya kepada beliau-beliau, dan mengabarkan saya senang jika bisa bertukar pikiran tentang masalah Islam dan dunia,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam sidang dugaan kasus penistaan agama oleh Ahok pada Selasa, 30 Januari, calon gubernur petahana itu mengatakan ia memiliki bukti rekaman antara Ma’ruf Amin dengan SBY. Dalam sidang tersebut, Ma’ruf menjadi salah satu saksi dari Jaksa Penuntut Umum. 

Dalam dugaan percakapan antara SBY-Ma’ruf itu, Ahok menyebut SBY meminta Ma’ruf untuk menerima kunjungan Agus-Sylvi.—Rappler.com