Ketika penganut Ahmadiyah salat Jumat di depan masjid yang disegel

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ketika penganut Ahmadiyah salat Jumat di depan masjid yang disegel
"Jamaah salat Jumat yang bisanya mencapai 100 orang, kini hanya enam orang."

 

JAKARTA, Indonesia — Sebuah masjid yang berlokasi di Jalan Raya Muchtar, RT.03/07 Sawangan Baru, Sawangan, Kota Depok, disegel aparat Satpol PP Kota Depok pada Kamis, 23 Februari 2017.

Al-Hidayah, nama masjid tersebut, diketahui milik jamaah Ahmadiyah, salah satu aliran dalam Islam yang sering dianggap menyimpang. Akibat penyegelan ini jamaah Ahmadiyah tak bisa lagi salat di dalam masjid.

Tokoh Ahmadiyah setempat, Farid Muhamad Ahmad, mengatakan penyegelan dilakukan pada Kamis siang, sekitar pukul 14.00 WIB. “Pihak Kepolisian dan Satpol PP melakukan apel terlebih dahulu sebelum memasang plang segel dan kayu,” kata Farid kepada Rappler, Jumat 24 Februari 2017.

Farid tak tahu pasti kenapa masjid tersebut disegel. Sebab, menurutnya, bangunan masjid telah memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sah. “IMB kita ada rumah tinggal dan masjid, sangat kuat. Bahkan sebelum ada penutupan paksa, ada petugas datang menyaksikan sendiri surat IMB-nya,” Farid melanjutkan.

Farid menduga penyegelan masjid dilakukan Pemerintah Kota Depok bukan karena IMB, tapi karena mereka adalah penganut Amadiyah. Padahal, Farid melanjutkan, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri yang dirilis pada 2008 tentang Ahmadiyah, tidak ada larangan melakukan ibadah bagi jamaah Ahmadiyah. “Ini mungkin soal pelarangan terhadap Ahmadiyah,” katanya.

Ia menyayangkan penyegelan ini karena banyak aktivitas jamaah yang dilakukan di Masjid Al-Hidayah, seperti salat lima waktu dan mengkaji Al Quran. Bahkan, Farid melanjutkan, pengurus masjid juga sering menerima proposal kegiatan sosial dari warga sekitar. “Kami juga sering ikut kegiatan sosial tersebut,” Farid melanjutkan.

Akibat penyegelan ini, Farid pun terpaksa menunaikan salat Jumat siang ini, 24 Februari 2017, di depan masjid yang disegel. Jamaah salat Jumat yang bisanya mencapai 100 orang, kini hanya enam orang. “Karena dibatasi, diminta untuk tidak menarik perhatian,” kata Farid. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!