Kabar baik, 11 ekor bayi komodo telah lahir

JAKARTA, Indonesia — Kabar gembira datang dari upaya pelestarian satwa langka yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada Kamis, 2 Maret kemarin, baru saja menetas 11 telur komodo di pusat konservasi Taman Safari Cisarua, Puncak, Jawa Barat.

Lahirnya 11 ekor bayi komodo merupakan kabar baik karena sudah lebih dari tiga dekade tidak ada kelahiran Komodo yang terjadi di lembaga konservasi.

“Ini kabar menggembirakan karena sudah 31 tahun tidak ada hasil breeding Komodo di lembaga konservasi. Jadi ini sejarah,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya kepada Rappler, Minggu, 6 Maret.

Selain 11 telur yang telah menetas, Taman Safari juga masih menunggu kelahiran dari 10 telur Komodo lainnya.

“Komodo akan mengerami telurnya sekitar tujuh hingga delapan bulan, dengan musim kawin (mating season) sekitar bulan Mei dan Agustus,” demikian tertulis dalam rilis yang diterima Rappler.

Berdasarkan data tahun 2016, populasi Komodo di Taman Nasional Komodo tercatat hanya sebanyak 3.012 ekor.

Singkatnya masa kawin dan ancaman gangguan terhadap habitat alami menjadi faktor utama dari sedikitnya populasi Komodo di dunia saat ini. Selain itu, perbandingan jantan dan betina Komodo sebesar 3:1 juga mempersulit terjadinya mating.

Saat ini KLHK memang sedang giat melestarikan satwa-satwa langka dan dilindungi. Sepanjang 2017 ini, sudah ada 3 ekor gajah dan 1 ekor beruang madu yang lahir di lembaga konservasi Kasianan, Badung, Bali. Selain itu, ada pula Anoa yang baru saja lahir di Manado, Sulawesi Utara. —Dengan laporan Uni Lubis/Rappler.com