SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Ribuan orang akan kembali berunjuk rasa jelang Pilkada DKI putaran kedua pada pertengahan April nanti. Diberi judul Aksi Bela Al-Quran 313, demonstrasi dimotori oleh organisasi Forum Umat Islam (FUI).
Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi serupa yang digelar pada akhir tahun 2016. Massa menuntut agar Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama segera dicopot karena sudah berstatus terdakwa dan menodai agama Islam. Namun, berbeda dari aksi 2 Desember 2016, aksi hari ini lebih mirip peristiwa 4 November, di mana massa akan berjalan kaki dari Masjid Istiqlal menuju ke Istana Negara.
Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad Al Khathtath mengatakan aksi ini tidak terkait dengan motif politis apa pun. Mereka hanya menggunakan hak untuk berekspresi dan menyampaikan aspirasi mereka.
“Dalam perspektif Islam, ini adalah bagian dari amar maruf nahi munkar. Itu jihad melalui koreksi kepada penguasa agar ditegakan keadilan,” kata Al Khathtath ketika memberikan keterangan pers di Masjid Baiturrahman pada Kamis, 30 Maret.
Malam harinya, Al Khathtath rupanya dijemput oleh personil dari Polda Metro Jaya dengan dugaan melakukan makar. Lalu, bagaimana aksi ini akan berjalan tanpa motor pergerakan demonstrasi mereka? Ikuti laporannya melalui lini masa berikut:
Temui Wiranto, perwakilan aksi 313 minta tokoh Islam dibebaskan
Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan Wiranto akhirnya menemui perwakilan massa 313 yang menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini di Jalan Medan Merdeka Barat. Total ada sembilan nama termasuk Amien Rais yang diterima Wiranto di Kemenkopolhukam.
Dalam jumpa persnya, Wiranto menjelaskan ada tiga tuntutan massa yang ingin disampaikan kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Pertama, jangan ada kriminalisasi terhadap para ulama, kedua ingin bertemu secara langsung dengan Presiden Jokowi dan terakhir, meminta agar pemerintah memberhentikan Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama karena dianggap telah melanggar Undang-Undang.
Wiranto menyampaikan kepada perwakilan demonstran bahwa Presiden Jokowi tidak bisa menemui mereka. Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI itu mengutus Wiranto.
Perwakilan demonstran akan diterima Istana
Kapolda Metro Jaya, M. Iriawan, mengatakan perwakilan dari demonstran akan diterima oleh Istana Negara. Pertemuan dijadwalkan akan berlangsung sekitar pukul 13:00 – 14:00 WIB.
“Sudan ada deal, barusan 15 orang akan masuk ke dalam. Lima dari Istana akan datang untuk menerima aspirasi yang akan disampaikan,” ujar Iriawan saat melakukan pengamanan di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat.
Sementara, mengenai titik kumpul massa aksi, Iriawan akan mengusahakan massa akan ditampung di Patung Kuda dan tidak sampai ke Istana.
“(Patung Kuda) lebih enak, lebih leluasa lagi. Ruang geraknya lebih besar. Kalau di sini (di depan Istana) kan sempit (jalannya,” kata dia seperti dikutip media.
Satgas Forum Umat Islam (FUI) menyampaikan pesan dari Rizieq Shihab agar tak mengenakan atribut dari FPI
Sementara itu Satgas FUI menyampaikan pesan dari Rizieq Shihab: Atribut FPI harap dicopot pic.twitter.com/79VxgOnTVf
— Rappler Indonesia (@RapplerID) March 31, 2017
Tak suka dengan Ahok karena bermulut kasar
Salah satu alumni Fakultas Hukum UI, Buyung Ishak ikut menjadi bagian dari massa aksi 313. Mereka mengusung nama gerakan “Alumni dan Mahasiswa UI”
Menurutnya, aksi tersebut bukan ingin mempermasalahkan ras atau agama tertentu. Masalahnya hanya ada pribadi Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
Salah satu karakter yang membuat Buyung dan rekannya tak menyukai Ahok karena mantan Bupati Belitung Timur itu kerap melampiaskan emosi ke anak buah. Bahkan, tak segan untuk memaki mereka di depan umum.
“Saya kurang suka dengan mulut kasarnya itu ya. Salah satu yang kena adalah Walikota Jakarta Utara yang dimaki-maki ketika tengah rapat. Lalu, malamnya ketika berkomunikasi dengan istri dan anak diminta berhenti,” katanya.
Mereka juga berharap agar aspirasi para demonstran bisa didengar oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Salim Hutajulu, FISIP UI 1970, meminta Presiden @jokowi utk menampung aspirasi para pengunjuk rasa | @rika_kurniawthttps://t.co/IUc8OItu0G pic.twitter.com/6jCVTL0SfC
— Rappler Indonesia (@RapplerID) March 31, 2017
Beberapa spanduk terlihat dipasang di Masjid Istiqlal jelang aksi 31 Maret:
Beberapa spanduk di depan Masjid Istiqlal menuntut Ahok @basuki_btp dipenjara. | @rika_kurniawt
— Rappler Indonesia (@RapplerID) March 31, 2017
LIVE UPDATES: https://t.co/IUc8OItu0G pic.twitter.com/0A0xJvPF1s
Massa 313 sudah berkumpul sejak dini hari
Massa demonstrasi 31 Maret sudah mulai berkumpul di Masjid Istiqlal sejak dini hari tadi. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Para demonstran terlihat mengenakan atribut Aksi 313 mulai dari La Ilaha Illallah, bendera Merah Putih dan spanduk bertuliskan Aksi 313. Namun, tak sedikit pula yang masih mengenakan kaos dengan tulisan Aksi Bela Islam 212.
Saat ini massa baru saja menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal.
– Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.