Jokowi telepon Presiden Turki dan Emir Qatar membahas krisis diplomatik

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi telepon Presiden Turki dan Emir Qatar membahas krisis diplomatik

ANTARA FOTO

Jokowi menegaskan Indonesia siap mengambil peran dalam krisis diplomatik di Timur Tengah

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengaku telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin di kawasan Teluk Timur Tengah untuk mencari solusi krisis diplomatik Qatar. Dua di antaranya yang sudah diajak berbicara adalah Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki dan Syekh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar.

Jokowi menegaskan Indonesia ingin mengambil peran dalam penyelesaian krisis di Qatar.

“Dua hari yang lalu saya telepon Presiden (Recep Tayyip) Erdogan dari Turki untuk (membahas) masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon ke Syekh Tamim (bin Hamad Al Thani) di Qatar, Emir Qatar,” ujar Jokowi ketika berdiskusi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya pada Sabtu, 10 Juni.

Mantan Gubernur DKI itu mengatakan tengah mempelajari masalah yang terjadi antara Qatar dengan beberapa negara Teluk hingga mereka memutuskan hubungan diplomasi. Beberapa negara teluk Timur Tengah itu menuding Qatar mendanai kelompok teroris. Bahkan, mereka telah merilis 59 nama warga Qatar yang diduga terlibat dalam aksi terorisme.

Jokowi terlihat percaya diri karena Indonesia juga pernah menawarkan diri untuk menengahi konflik diplomatik antara Iran dengan Arab Saudi. Tahun lalu, Jokowi mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertemu Raja Salman bin Abdulaziz dan Presiden Iran Hassan Rouhani. Walau hubungan diplomatik kedua negara belum membaik hingga kini, tetapi Retno saat itu berhasil bertemu dengan kedua pemimpin.

Selain, itu Indonesia menurut Jokowi telah mencapai kemajuan yang baik dalam diplomasi di Timur Tengah, khususnya Palestina. Lantaran, Indonesia sudah memiliki konsul kehormatan di sana.

“Ini perkembangan yang sangat baik karena Indonesia dianggap sebagai orang yang bisa netral dan duduk di tengah dan negara penduduk muslim terbesar di dunia ini. Peran kita memang harus banyak ke sana,” kata dia.

Menlu Retno juga sudah lebih dulu berkomunikasi dengan beberapa Menlu dari Timur Tengah. Retno meminta agar negara-negara Teluk menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Kepada para Menlu tersebut, Retno juga mengatakan Indonesia siap membantu jika dibutuhkan. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!