Polri ungkap identitas pelaku penusukan di Masjid Falatehan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polri ungkap identitas pelaku penusukan di Masjid Falatehan

ANTARA FOTO

Kakak pelaku sudah mengakui bahwa jenazah yang disemayamkan di RS Polri adalah adiknya

JAKARTA, Indonesia – Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan tim INAFIS sudah berhasil mengidentifikasi pelaku penusukan terhadap dua anggota brimob di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, pada Jumat, 30 Juni. Menurut Setyo, pelaku diketahui bernama Mulyadi dan bekerja sebagai pedagang kosmetik di pasar Roxy Bekasi.

“Proses identifikasi, telah diambil sidik jari dan DNA. Kemudian data itu dicocokan dengan anggota keluarganya. Berdasarkan informasi terbaru, 75 persen pelaku diidentifikasi bernama Mulyadi,” ujar Setyo yang ditemui di Mabes Polri pada Sabtu, 1 Juli.

Tetapi, dia mengatakan alamat Mulyadi tidak sesuai dengan yang tertera di KTP. Alamat tersebut merupakan milik kakak iparnya.

“Tadi malam, kakak iparnya sudah dimintai keterangan dan dibawa ke kantor polisi,” kata dia.

Saat dimintai keterangan, kakaknya mengakui jika jenazah yang disemayamkan di kamar jenazah RS Polri Kramat Jati adalah adiknya. Namun, tim INAFIS akan tetap mencari orang tua atau anggota keluarga yang lain. Tujuannya untuk mencari sampel DNA pembanding lainnya.

Sementara, pihak kepolisian, kata Setyo belum dapat memastikan motif pelaku melakukan penusukan terhadap dua anggota Brimob. Tetapi, dia tidak menampik adanya kemungkinan motif pelaku sama seperti tragedi serupa yang terjadi di Mapolda Sumatera Utara.

Setyo menjelaskan, anggota Brimob memang sudah disiagakan di area lapangan Masjid Falatehan sejak tanggal 19 Juni. Polisi juga telah memasang tenda sebagai bentuk persiapan hari Bhayangkara yang jatuh pada hari ini.

“Kalau dilihat cara beraksi, maka kemungkinan besar (motif pelaku) sama seperti yang ada di Medan. Mereka juga menyasar polisi. Bisa jadi ini kelompok yang sama seperti yang pernah melakukan aksi serupa,” tutur dia.

Sementara, kondisi dua korban anggota brimob yang diketahui bernama AKP Dede dan Saiful sudah mulai membaik. Dede mengalami luka robek di bagian pipi kanan sekitar 15 centimeter dan menembus bibir atas.

“Sedangkan, Saiful mengalami luka robek di pipi kanan sekitar 10 centimeter dan menembus dinding pipi bagian dalam. Keduanya sudah dipindahkan ke RS Polri untuk perawatan lebih lanjut,” katanya.

Mulyadi akhirnya tewas ditembak anggota brimob yang lain, usai berusaha mengancam personel polisi sekitarnya menggunakan sangkur pisau. Padahal, sebelumnya polisi juga sudah memberikan tembakan peringatan.

“Ketika dikejar oleh anggota brimob yang lain dan diminta untuk menyerah, malah berbalik menyerang dengan sangkurnya. Saat diberikan tembakan peringatan tetap tidak mau. Maka pelaku dilumpuhkan dan meninggal di TKP,” tutur Setyo.

Sebelum beraksi, pelaku sempat ikut menunaikan salat isya bersama korban. Saat bersalaman, pelaku mengeluarkan sangkur lalu menyasar secara acak ke personel polisi. Dia juga meneriakan kata “kafir” dan “thagut” ke polisi. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!