Indonesia-Turki sepakati lima bidang kerja sama

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia-Turki sepakati lima bidang kerja sama
Kerja sama yang dijalin dimulai dari bidang industri pertahanan hingga ke pemberantasan terorisme

JAKARTA, Indonesia – Indonesia dan Turki menyepakati lima bidang kerja sama dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Ankara pada Kamis, 6 Juli. Lima bidang kerja sama tersebut yakni di bidang kesepakatan di bidang perdagangan, industri pertahanan, dirgantara, energi listrik dan penanggulangan terorisme.

Kesepakatan tersebut tercapai usai Jokowi dan jajarannya melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara pada Kamis kemarin. Jokowi berkunjung ke Turki sebagai kunjungan balasan dari kedatangan Erdogan ke Jakarta pada tahun 2015.

“Kami telah sepakat berupaya mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi antara lain melalui negosiasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Turki (IT-CEPA). Kemudian, pengurangan atau pengakhiran hambatan perdagangan dan penciptaan iklim investasi yang kondusif,” ujar Jokowi yang memberikan keterangan pers bersama dengan Erdogan.

Sementara, di bidang industri pertahanan, Indonesia-Turki sepakat untuk meluncurkan tank kelas menengah ‘kaplan’ yang merupakan produksi bersama antara Indonesia dengan Turki. Tank tersebut telah diluncurkan pada bulan Mei lalu dalam pameran Industri Pertahanan Internasional (INDEF) ke-13 di Istanbul.

CEO perusahaan FNSS, Nail Kurt, mengklaim tank tersebut sangat efektif untuk kondisi peperangan asimetris yang saat ini banyak dihadapi oleh tentara. Tank itu dilengkapi menara CMI Cockerill 3105 untuk menyalakan peluru 105 milimeter yang dapat memberikan data menembak yang tinggi.

Sementara, di bidang dirgantara, PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry sepakat untuk membuat kapal selam dan truk.

“Ini segera ditindak lanjuti oleh tim dari kedua negara,” katanya.

Jokowi juga menjelaskan adanya kerja sama dalam hal distribusi listrik. Beberapa kapal listrik asal Turki diketahui sudah beroperasi di Medan, Amurang, Bolok dan Ambon untuk memenuhi kebutuhan listrik warga di daerah tersebut.

“Penguatan kerja sama di bidang energi difokuskan pada pemeunuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia, antara lain penggunaan power ship atau kapal penyedia pasokan listrik,” kata Jokowi memberikan penjelasan.

Berbagi informasi intelijen

DISAMBUT. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Turki pada Kamis, 6 Juli. Foto diambil dari akun @setkabgoid

Sementara, isu pemberantasan terorisme menjadi kepedulian dari kedua pemimpin. Kedua negara sepakat untuk berbagi informasi intlijen yang diikuti dengan pembangunan sistem teknologi informasi intelijen yang memudahkan untuk menangani terorisme secara global.

Turki menjadi negara yang strategis bagi anggota kelompok militan ISIS dari Indonesia. Sebab, mereka kerap menyeberang ke Suriah melalui jalur darat dari Turki.

Di bagian akhir, Erdogan juga sepakat memberikan dukungan pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap pada Dewan Keamanan PBB pada tahun 2019-2020. Beberapa negara sudah lebih dulu menyatakan dukungan mereka.

Usai bertemu Erdogan, Jokowi kemudian bertolak menuju ke Hamburg, Jerman untuk mengikuti KTT G20.

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!