Menteri PUPR cari referensi Stadion Olimpiade di Jepang

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menteri PUPR cari referensi Stadion Olimpiade di Jepang
Basuki Hadimuljono terinspirasi cara pengamanan jalan tol di Jepang

TOKYO, Jepang –  Setelah menerima penghargaan International Lifetime Contribution Award 2017 dari Perhimpunan Insinyur Jepang atau Japan Society of Civil Engineers (JSCE) pada hari kedua kunjungan ke Jepang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melihat lokasi infrastruktur Olimpiade dan Paralimpiade yang akan berlangsung di Tokyo Tahun 2020. 

Basuki mengunjungi  Tokyo 2020 Athlete’s Village atau Wisma Atlet yang  terletak di distrik Harumi-5, Chome West, Tokyo.  Di kawasan ini berlokasi sejumlah tempat olahraga,  dekat dengan perairan, dan juga berada di pusat kota. 

Pemerintah Jepang berharap dengan selesainya event Olimpiade dan Paralimpiade, Tokyo 2020 Athlete’s Village menjadi warisan bagi kota Tokyo, sebagai simbol keberagaman, keberlanjutan dan gaya hidup sehat. 

Wisma atlet tersebut terdiri dari 24 bangunan gedung, yang terdiri dari 21 gedung tingkat menengah, 2 menara dan 1 fasilitas pertokoan ritel dengan jumlah total 5.682 unit. Pembangunannya menggunakan skema kerjasama antara Pemerintah Kota Tokyo dengan konsorsium perusahaan konstruksi Jepang yang ditunjuk oleh Pemerintah kota.

Konsorsium kemudian membangun gedung dan berbagai fasilitas lainnya. Kemudian selama pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, bangunan wisma tersebut disewakan kepada Tokyo Organising Committee of Olympic and Paralympic Games (TOGOC). TOGOC melakukan perbaikan konstruksi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan standar International Olympic Committee (IOC) dan International Paralympic Committee (IPC). 

Setelah pelaksanaan Olimpiade, TOCOG akan mengembalikan kepada kondisi semula dan dikembalikan kepada konsorsium swasta yang kemudian akan menjual atau menyewakan sebagai unit perumahan. Usai Tokyo 2020, TOGOC mengembalikan kembali kepada pihak konsorsium untuk dapat disewakan ataupun dijual. 

“Usaha yang dilakukan pemerintah Jepang sangat menarik. Kita bisa jadikan referensi untuk pengelolaan wisma atlet Kemayoran pasca ASEAN GAMES XVIII yang menguntungkan semua pihak. Terutama dalam memenuhi kebutuhan hunian di kota metropolitan seperti Jakarta dan Palembang. Selain itu, kita bisa mempelajari bagaimana kawasan yang kurang atraktif dapat diubah menjadi kawasan yang bernilai tinggi karena dukungan prasarana dan sarana yang berkualitas,” ujar Basuki melalui keterangan tertulis, Sabtu 15 Juli 2017.

Menteri Basuki merupakan tokoh Indonesia pertama yang menerima penghargaan ini karena dinilai berhasil dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Menteri Basuki merupakan tokoh Indonesia pertama yang menerima penghargaan ini karena dinilai berhasil dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Dubes Indonesia di Jepang Arifin Tasrif menginformasikan bahwa penyerahan penghargaan dilakukan oleh Wakil Menteri MLIT Yosuke Tsuruho dan Wakil Presiden JSCE Daisuke Saito pada acara Malam Penghargaan JSCE, di Tokyo, Jepang, 14 Juli 2017.

(BACA : Wawancara Menteri PU PR Basuki Hadimuljono tentang persiapan Mudik 2018)

Dalam sambutannya Basuki menyampaikan terima kasih kepada Komite JSCE Award atas kepercayaannya untuk menerima penghargaan tersebut. Menurutnya penghargaan ini sangat istimewa, karena diperoleh saat Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tengah bekerja dan berjuang keras membangun bangsa melalui infrastruktur PUPR, mengejar ketertinggalan, dan membangun peradaban Indonesia yang lebih maju, makmur dan sejahtera. 

100 kamera di jalan tol Jepang 

Basuki beserta rombongan melanjutkan kunjungan melihat Traffic Control Centre (TCC) jaringan jalan tol Tokyo Metropolitan Expressway yang memiliki panjang 318 Km. TCC adalah ruang kontrol untuk memantau pengelolaan dan pengoperasian jalan tol. 

Salah satunya adalah mendeteksi kecelakaan yang terjadi di jaringan jalan tol tersebut, sehingga dapat mendistribusikan bantuan dengan lebih cepat. TCC juga memonitor kondisi kepadatan lalu lintas di jaringan jalan tol di Tokyo. 

Pengelola jalan tol di Jepang memanfaatkan penggunaan banyak kamera CCTV. Setidaknya, setiap kilometer ditempatkan satu kamera dan ada 1.000 kamera yang dipasang di jalan tol selain terowongan. Kamera CCTV yang ditempatkan di terowongan lebih banyak lagi yakni mencapai 1.400 kamera yang dipantau selama 24 jam di TCC. 

Dari data jumlah kejadian di jalan tol seperti kecelakaan, kendaraan mogok, dan barang jatuh, yang berhasil dipantau TCC khususnya di Shutoko tahun 2016, ada 130 kejadian setiap harinya atau 1 kejadian setiap 11 menitnya yang harus ditangani segera oleh pengelola tol. 

Kejadian yang paling banyak adalah barang jatuh di tol yakni sekitar 26.591 kali per tahunnya atau rata-rata 73 kali per hari. Sementara kejadian kecelakaan 10.973 per tahun atau rata-rata 30 kali per hari dan kendaraan mogok terjadi 10.337 kejadian per tahunnya atau rata-rata 28 kali per hari. 

“Jaringan jalan tol di Indonesia pada akhir 2014 mencapai 780 kilometer. Ditargetkan hingga akhir tahun 2017 ada tambahan 568 km. Semakin panjangnya ruas jalan tol menuntut Badan Usaha/Operator Jalan Tol untuk lebih meningkatkan layanan pemantauan penggunaan jalan tol melalui control room yang modern, sehingga layanan keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kecepatan bisa lebih kita tingkatkan lagi” kata Basuki, yang mengakui mendapat inspirasi dari kerja TCC. 

Dalam kunjungan kerja tersebut, Basuki didampingi Inspektur Jenderal PUPR Rildo Ananda Anwar, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Z, beberapa Direksi BUMN Karya, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Hermanto Dardak, Direktur Utama PT. Jasa Marga Desi Ariyani dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang Rahmat Gobel. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!