Polisi tangkap dua warga asing pemalsu surat atas nama Jokowi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polisi tangkap dua warga asing pemalsu surat atas nama Jokowi

AFP

Polisi menyebut pelaku melakukan penipuan karena motif ekonomi dan bukan diminta oleh lawan politik Jokowi

JAKARTA, Indonesia – Polda Metro Jaya pada Rabu, 19 Juli, berhasil menangkap tiga pelaku pemalsu surat yang mencatut nama Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Dari tiga orang itu, dua pelaku di antaranya merupakan warga asing.

Kedua orang itu diketahui berinisial KS berasal dari Guinea dan DDD dari Liberia. Sementara, WNI yang berinisial RS merupakan istri DDD.

Ketiga orang ini mengirimkan surat kepada 51 perusahaan atau BUMN di Jakarta dengan menggunakan layanan pengiriman JNE. Isinya seolah-olah Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada perusahaan tersebut dan berharap mereka bisa mendukung untuk Pilpres 2019 mendatang. Dukungan yang dimaksud yakni berupa uang yang ditransfer ke rekening tertentu.

Selain surat dalam bentuk fisik, surat serupa juga dikirim melalui e-mail. Surat tersebut ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Agar lebih meyakinkan, pelaku mencantumkan alamat surat elektronik jokowiriana@gmail.com, nomor ponsel dan WhatsApp.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono mengatakan polisi menurunkan tim dari divisi siber untuk menyelidiki penipuan ini.

“Cyber crime kriminal khusus PMJ kemudian melakukan penyelidikan selama satu minggu dan akhirnya menemukan tersangka atas inisial KS, seorang warga negara di Afrika. Yang bersangkutan mendistribusikan surat, menerima telepon masuk dan mendistribusikan rekening untuk menampung uang dari korban yang tertipu,” ujar Argo di kantornya pada hari ini.

KS kemudian mengajak DDD untuk datang ke Indonesia. Agar mempermudah masalah keimigrasian, istri DDD yakni RS menjadi sponsor bagi suaminya selama berada di Tanah Air.

KS masuk ke Indonesia melalui Surabaya. Lalu, DDD dan RS diajak dan diminta tinggal di apartemen di Green Lake Sunter.

“KS ini merupakan penggagas dari aksi penipuan tersebut,” kata Argo.

Dia menjelaskan di dalam kop surat tersebut terdapat lambang burung garuda. Logo tersebut, katanya, diperoleh dengan mudah dari internet. Itu sebabnya, ukurannya tidak seragam.

“Kalau diperhatikan, logo Garudanya juga terlihat tidak simetris,” katanya.

Namun, Argo menegaskan hingga saat ini motif penipuan hanya karena ekonomi bukan karena diminta oleh lawan politik Jokowi. Kedua pelaku merupakan jaringan kelompok penipu internasional.

“Mereka kan merupakan spesialis penipuan, bagaimana caranya agar orang tergerak untuk memberikan sesuatu. Tetapi, kami masih menyelidiki apakah pelaku hanya terdiri dari tiga orang atau ada pihak lainnya,” kata dia.

Polisi pun masih menyelidiki apakah ada perusahaan yang menjadi korban dari kelompok penipu tersebut. Namun, dari lokasi tempat tinggal tersangka, polisi ikut menyita uang dengan nominal US$ 1.090 yang terdiri dari 9 lembar uang US$ 100, 25 lembar uang US$ 2 dan 140 lembar uang US$ 1. Atas perbuatan itu, ketiganya disangkakan pasal 81 UU ITE.

 

Sebelumnya, juru bicara kepresidenan Johan Budi sudah mengklarifikasi bahwa Presiden Jokowi tidak pernah mengirimkan surat tersebut. Johan turut menyebut Jokowi tidak memiliki alamat surel baik resmi atau personal dengan alamat jokowiriana@gmail.com. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!