Cegah penggunaan kuota haji negara lain, imigrasi perketat penerbitan paspor

Syarifah Fitriani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cegah penggunaan kuota haji negara lain, imigrasi perketat penerbitan paspor
Tahun ini, Sulawesi Selatan memperoleh jatah kuota sebanyak 7.311 orang.

MAKASSAR, Indonesia – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Abd Wahid Tahir berharap tidak ada lagi calon jemaah haji dari areanya yang tergiur menggunakan kuota haji dari negara lain. Sehingga, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini bisa berjalan dengan mulus tanpa ada kendala.

Dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu, sebanyak 177 jemaah haji asal Indonesia tertahan di Filipina, karena tertangkap tangan menggunakan jatah kuota haji dari negara itu. Kuota haji yang digunakan memang tidak digunakan oleh umat Muslim di Filipina. Hal itu membuat pemerintah harus bekerja keras melakukan pendekatan kepada Pemerintah Filipina.

“Bercermin pada tahun lalu, beberapa warga negara Indonesia yang ketahuan memakai kuota haji negara lain dan tertahan di Filipina, saya mengimbau agar calon jemaah haji tidak lagi melakukan pelanggaran,” ujar Wahid ketika dikonfirmasi di Asrama Haji Makassar pada Jumat, 28 Juli.

Tahun ini, jumlah kuota haji Provinsi Sulsel mencapai 7.311 orang dan terbagi dalam 35 kloter. Sementara, tahun lalu, kuota haji untuk Sulsel hanya 5.777.

Pemberangkatan kloter pertama sudah dilakukan pada Jumat pagi kemarin dengan jumlah calon jemaah haji sebanyak 450 orang. Mereka didampingi lima petugas.

Rombongan haji kloter pertama terdiri dari 158 pria dan 297 perempuan. Mereka menumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1101.

Sementara, Kepala Divisi Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Ramli HS, mengatakan untuk mengantisipasi warga yang menggunakan kuota haji negara lain, mereka mulai melakukan pengawasan yang ketat di seluruh jalur keberangkatan di Bandara Sultan Hasanuddin. Selain itu, pembuatan paspor pun semakin diperketat pengawasannya, agar peristiwa tertahannya calon jemaah haji dari Sulsel di Filipina tidak kembali terulang.

Lalu, bagaimana caranya?

“Misalnya jika ada yang ingin membuat paspor dengan alasan ingin berwisata tetapi tidak diketahui kapan akan pulang, maka akan diperketat. Bisa jadi, mereka menggunakan kuota haji negara lain seperti tahun lalu. Jika ingin berhaji, maka lakukan sesuai prosedur. Sebab, jika tidak, malah akan menggagalkan ibadah dan uang pun ikut melayang,” kata Ramli. – Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!