Pilgub Jateng: Calon PDIP dari mantan Pangdam hingga pengusaha warteg

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilgub Jateng: Calon PDIP dari mantan Pangdam hingga pengusaha warteg
Gerindra siap berkoalisi dengan PDIP

SEMARANG, Indonesia — Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah baru akan digelar 2018 mendatang, namun sejumlah partai politik sudah mulai gencar menjaring pasangan calon.

PDI Perjuangan (PDIP), misalnya, telah membuka pendaftaran untuk calon gubernur dan wakil gubernur. “Tahapan seleksi masih kami buka sampai 24 Agustus,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Sutjipto, Selasa 8 Agustus 2017.

Sutjipto mengatakan, sampai saat ini sudah ada 22 orang yang mendaftar. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang profesi, mulai dari tokoh masyarakat, lurah, kepala daerah, purnawirawan TNI, hingga pengusaha warung tegal atau warteg. 

Sutjipto mengatakan nama-nama yang telah mendaftar nantinya akan disaring di tingkat pusat untuk diseleksi lagi. “Sehingga akan mengerucut pada nama-nama yang dianggap potensial,” katanya.

Salah satu pendaftar adalah Mantan Pangdam IV Diponegoro  Mayjen (purn) Sunindyo. Sunindyo, dengan didampingi istrinya, mengambil formulir di markas PDIP Jateng, Selasa kemarin.

“Karena Nawacitanya Pak Jokowi, sehingga saya mendapat dorongan luar biasa untuk meramaikan seleksi Pilgub Jateng. Semoga saja, saya meraih kepercayaan dari Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) untuk dicalonkan sebagai wakil gubernur,” ungkapnya.

Sunindyo menjatuhkan pilihannya pada posisi wakil gubernur atas banyak pertimbangan. Salah satunya karena peta politik di internal PDIP sangat dinamis.

“Doa restu dari masyarakat Jateng sangat membantu proses seleksi yang saya ikuti saat ini,” katanya.

Jika nantinya diusung oleh PDIP, ia menyatakan bakal memasang jargon ‘Jateng Super’. “Yang punya arti Sejahtera rakyatnya, Unggul, Produktif dalam entaskan kemiskinan dan Makmur,” katanya.

Selain mantan Pangdam, calon lain yang mendaftarkan diri ke PDIP antara lain Bupati Pemalang, Junaedi, Bupati Kudus, Mustofa, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Suyatno, serta pengusaha warteg bernama Nurul Tri Wahyuni.

“Insyallah secara cost politik sudah siap,” kata Nurul yang merupakan pengusaha tulen. Nurul memulai bisnis dari nol. Kini bisnis kulinernya telah menggurita dan dipercaya berkolaborasi menyediakan katering khusus para jemaah haji pada tahun ini.

Sebelum nyalon Gubernur Jawa Tengah, Nurul pernah ikut Pilkada Kabupaten Purworejo. Tetapi sayangnya ia harus tersingkir karena persiapan yang minim. Jika terpilih ia akan membuat program khusus di bidang pertanian. “Saya kepengin jadi wagubnya Pak Musthofa (Bupati Kudus). Karena beliau kinerjanya baik,” katanya.

Calon dari Gerindra

Di lain pihak, Ketua Desk Pilkada DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, menyebut ada lima nama yang kini jadi kandidat kuat untuk maju dalam Pilgub Jawa Tengah. Dua nama berasal dari eksternal partai, sisanya dari internal.

Kelima nama yang ia maksud antara lain mantan Menteri ESDM Sudirman Said, CEO Suara Merdeka Grup Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua DPD Gerindra Jateng Abdul Wachid, anggota Komisi VIII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo serta Ferry Joko Juliantono sebagai Waketum Bidang Penggalangan Massa DPP Gerindra.

“Kami persilakan masing-masing bersosialisasi dan memperkenalkan diri kepada masyarakat dengan caranya sendiri,” terangnya.

Ia memastikan partainya akan berkoalisi untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. Pasalnya, Gerindra punya 11 kursi DPRD Jateng atau masih kurang sembilan kursi untuk bisa maju Pilgub Jateng.

Bila merujuk aturan KPU, sembilan kursi bisa dipenuhi jika berkoalisi dengan PKB, PKS, Golkar, atau Demokrat. “Khusus Demokrat, komunikasi kami saat ini lebih lancar apalagi setelah Ketua Umum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.” 

Setelah itu, pihaknya baru menyurvei setiap elektabilitas para calon kandidat. Jika beruntung, kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi akan diusung Gerindra bersama partai koalisi untuk maju Pilgub. “Kami siap head to head dengan calon PDIP,” katanya.

Sementara itu, Sudirman Said menilai  dengan mengacu pada topografis serta kondisi sosial masyarakat lokal, maka tantangan yang dihadapinya saat maju Pilgub terbilang berat.

“Sehingga apa yang sudah didapat Jakarta tidak bisa dicopy di sini. Peluangnya tetap ada. Misi kami untuk melakukan pembaharuan dan perbaikan politik dan ekonomi,” kata Sudirman.

Ia mengklaim punya data riil untuk memetakan pertumbuhan ekonomi lokal. Sebagai orang profesional, ia memandang Jateng masih harus dibenahi terutama karena jadi salah satu kantong kemiskinan terbesar di Indonesia.

Warga miskinnya mencapai 15 persen dari total penduduk miskin Indonesia. Disinggung soal peluang berkoalisi dengan Gerindra, ia menyatakan peluangnya terbuka lebar. Apalagi, dirinya sudah meminta restu kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk diusung di Pilgub Jateng. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!