SBY akan ikut peringatan 17 Agustus di Istana Negara?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SBY akan ikut peringatan 17 Agustus di Istana Negara?

ANTARA FOTO

Para tamu undangan juga diminta mengenakan pakaian nasional pada peringatan 17 Agustus tahun ini

JAKARTA, Indonesia – Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan akan ada sesuatu yang berbeda dalam peringatan 17 Agustus di Istana Negara. Salah satunya, semua mantan Presiden Indonesia direncanakan akan hadir untuk mengikuti acara bertajuk “Detik-Detik Proklamasi”.

Apakah itu berarti mantan Presiden SBY juga akan ikut hadir di Istana Negara? Pramono seolah memberikan sinyalemen jika hal itu memungkinkan terjadi.

“Pokoknya diharapkan pemimpin-pemimpin itu hadir dan kami sedang tunggu konfirmasinya. Acaranya diupayakan bukan hanya sekedar upacara, tapi nanti ada acara kegembiraan,” ujar pria yang juga politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pada Selasa, 15 Agustus di Istana Negara.

Sudah menjadi rahasia umum, jika sejak Joko “Jokowi” Widodo menjabat sebagai Presiden, SBY selalu absen dalam peringatan 17 Agustus. Sebaliknya, ketika SBY berkuasa selama 10 tahun, giliran Mega yang memilih untuk absen dari peringatan 17 Agustus di Istana. Hal itu diduga karena isu perang dingin antara Megawati dan SBY masih berlanjut.

Sementara, ketika Rappler mengonfirmasi kepada Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari, ia mengaku belum memeriksa undangan yang disampaikan Istana bagi sang Ketua Umum.

“Nanti, saya akan cek dulu ya. Saya belum tahu mengenai masalah itu,” kata dia.

Pakaian nasional

Pramono mengaku enggan mengungkap apa bentuk kegembiraan yang akan hadir di Istana Negara. Menurutnya, jika dikatakan kepada publik saat ini, maka tidak akan menjadi kejutan lagi. Pramono hanya menyebut selain ada penampilan beberapa publik figur seperti Slank dan Raisa, akan ada juga sosok yang menyampaikan ekspresi dari perasaan.

Lalu, siapa sosok yang dimaksud?

“Macam-macam. Nanti dilihat saja,” kata dia.

Hal lain yang berbeda, yakni semua Menteri dan pejabat yang hadir akan diminta untuk mengenakan busana nasional saat 17 Agusuts nanti. Sebagai contoh, Pramono membocorkan pakaian yang akan dikenakan.

Untuk upacara penaikan bendera, Pramono akan mengenakan pakaian tradisional asal Yogyakarta. Sedangkan, untuk penurunan bendera ia akan mengenakan baju tradisional khas Bali.

“Semua (tamu undangan) diminta seperti itu. Hal ini untuk memberikan rasa nasionalisme,” tuturnya.

Pada pekan 17 Agustus tahun ini, Jokowi juga melakukan kegiatan rutin. Dimulai dari penyampaian pidato tahunan di DPR, sesi bersama antara DPR dengan DPD hingga pembacaan nota keuangan.

Hal menarik lainnya yang akan berbeda dalam peringatan 17 Agustus tahun ini yaitu adanya desakan supaya Ketua DPR Setya Novanto tidak menjadi pembaca naskah proklamasi. Publik menilai peran itu tidak pantas diembannya pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan Setya sebagai tersangka kasus bancakan proyek KTP Elektronik.

Istana pun sudah menegaskan bahwa teks proklamasi tahun ini tidak akan dibacakan oleh Setya. Kendati teks itu masih dibacakan Ketua Umum Partai Golkar tersebut. Lalu, apa peran yang akan diemban Setya dalam peringatan 17 Agustus tahun ini?

“Nanti lihat saja,” kata Pramono. – dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!