Terima kunjungan Emir Qatar, Jokowi titipkan 30 ribu WNI

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Terima kunjungan Emir Qatar, Jokowi titipkan 30 ribu WNI
Jokowi juga menawarkan agar Emir Qatar bersedia menanamkan investasinya di Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Pemimpin Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani diterima oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam kunjungan kenegaraan di Istana Bogor pada Rabu pagi, 18 Oktober. Ini kunjungan Tamim yang spesial karena dilakukan bertepatan dengan momen 41 tahun peringatan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Qatar.

Berbeda dengan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz, Tamim tidak membawa delegasi yang besar ke Jakarta. Dia memboyong 9 Menteri dan 43 pengusaha asal Qatar.

Jokowi memanfaatkan kunjungan Tamim ke Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, salah satunya dengan menarik para pengusaha Qatar agar bersedia berinvestasi di Tanah Air.

“Indonesia akan terus mengajak Qatar untuk berinvestasi. Kami mengajak Qatar berinvestasi di beberapa proyek yang sedang berjalan yakni proyek Nitrus Power di PT Paiton Energy senilai US$ 1,3 miliar dan PT Pembangkit Jawa Bali membangun PLTGU Sumbagut senilai US$ 1 miliar,” kata Jokowi ketika memberikan keterangan pers di Istana Bogor pada Rabu pagi, 18 Oktober.

Mantan Gubernur DKI itu juga menitipkan 30 ribu WNI yang tengah berada di Qatar. Jumlah itu belum termasuk WNI yang tidak terdaftar dan bekerja di sektor informal.

“Kami juga sepakat memperkuat kerjasama dan menjaga persatuan umat untuk menghadapi tantangan yang ada bersama-sama,” kata Jokowi.

Bantu Rohingya

TANAM POHON. Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani menanam pohon sebagai simbol persahabatan di Istana Bogor pada Rabu, 18 Oktober. Foto diambil dari akun Twitter @Setkabgoid

Sementara, Tamim menyadari kunjungannya ke Indonesia cukup penting di tengah posisi negara yang tengah dipimpinnya dikucilkan oleh beberapa negara di Timur Tengah. Pemutusan hubungan diplomatik dimulai oleh Arab Saudi yang menuding Qatar sebagai negara yang mendanai kelompok teroris.

Krisis diplomatik tersebut kini sudah memasuki bulan keempat. Presiden Jokowi sempat menawarkan bantuan kepada Qatar terkait isu krisis diplomatik itu.

Tamim tidak menampik bahwa blokade terhadap Qatar muncul dan sempat dibahas oleh kedua pemimpin.

“Kami juga membahas blokade yang menimpa Qatar dan efek kemanusiaan terhadap Bangsa Qatar secara khusus maupun bangsa-bangsa di negara-negara Teluk secara umum. Kami menyampaikan kabar sangat siap dan bersedia untuk melakukan pembahasan mencari solusi atas hal ini,” kata Tamim.

Ia mengatakan Qatar terbuka untuk membuka ruang negosiasi dan diskusi bersama dengan seluruh pihak. Qatar, kata Tamim, akan menghormati kedaulatan semua negara.

Isu lain yang turut dibahas kedua pemimpin yakni terkait eksodus warga Rohingya ke Bangladesh. Lebih dari 500 ribu warga Rohingya sudah mengungsi ke negara tetangganya itu. Tamim mengaku negaranya siap memberikan bantuan kemanusiaan.

“Kami juga meminta Pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan persoalan dengan baik,” kata dia.

Sementara, terkait dengan tawaran berbagai kerjasama, Tamim meminta agar dibentuk satu tim untuk menindaklanjuti hasil pertemuan pada Rabu ini. Qatar memberikan sinyalemen mereka tertarik terhadap proyek infrastruktur dan pariwisata.

Di bagian akhir, perwakilan kedua pemerintah menandatangani lima nota kesepahaman yakni pendirian Komisi Bersama, kerjasama bidang pemuda dan olahraga, pelayanan transportasi udara, kesehatan dan di bidang pendidikan. Tamim juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan pengusaha di KADIN. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!