Sempat tersandera di Papua, 38 warga Demak akhirnya dipulangkan

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sempat tersandera di Papua, 38 warga Demak akhirnya dipulangkan
Mereka dipulangkan dengan pesawat Sriwijaya Air bernomor lambung SJ 715

DEMAK, Indonesia — Sebanyak 38 warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di perkampungan Kimbely, Tembagapura, Papua, akhirnya berhasil dibebaskan.

Mereka dipulangkan ke kampung halamannnya dengan naik pesawat Sriwijaya Air bernomor lambung SJ 715 dan mendarat di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, pada Rabu 22 November, pukul 19:20 WIB.

Proses pemulangan warga Demak itu mendapat pengawalan dari aparat TNI dan dijemput oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Demak, Eko Pringgo Laksito. Selain mereka, juga terdapat lima warga Rembang yang turut dipulangkan akibat mengalami kasus serupa.

“Malam ini terdapat 38 warga Demak yang dipulangkan, dan satu orang lagi masih tertinggal di Tembagapura. Sedangkan lima orang dari Rembang juga pulang naik pesawat yang sama. Semuanya ada 43 orang,” kata Ahmad Rofai, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Jateng.

Ia menyatakan pemerintah akan memulangkan para korban sandera menuju rumah masing-masing menggunakan armada bus yang disiapkan di bandara. Kondisi para korban, Amad Rofai melanjutkan, dalam keadaan sehat. Dalam waktu dekat, pihak Pemprov akan memfasilitasi beberapa program latihan kerja agar dapat mengembangkan keterampilan di tempat tinggalnya.

Tak lupa, dirinya juga mengapresiasi upaya personel TNI/Polri yang sigap dan cekatan dalam membebaskan para sandera di Tembagapura.

Jumadi, seorang warga Desa Kedondong, Kecamatan Kota, Demak mengaku lega akhirnya bisa berkumpul dengan keluarganya. Pasalnya, selama di Kimbely, aktivitasnya sangat terbatas karena dilarang oleh anggota KKB.

“Ibu-ibu hanya boleh belanja di sekitar rumah. Selebihnya dilarang keluar kampung. Saya sendiri juga harus berhati-hati saat keluar rumah karena anggota kelompok bersenjata sulit dibedakan dengan warga sipil,” tutur Jumadi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Wika Bintang, menegaskan pihaknya akan memberi pelatihan keterampilan kewirausahaan bagi para korban sandera agar dapat bekerja kembali.

“Kalau mereka siap, kita bantu. Jadi langkah Jateng yang penting mereka aman dulu. Setelah itu mereka ingin apa nanti kita bantu,” tandasnya. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!