Garuda Indonesia beralasan penundaan penerbangan akibat erupsi Gunung Agung

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Garuda Indonesia beralasan penundaan penerbangan akibat erupsi Gunung Agung

EPA

Penumpang merasa kecewa karena tidak mendapat penjelasan memadai dari maskapai Garuda Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Ratusan penumpang maskapai Garuda Indonesia mengamuk di loket pelayanan customer pada Jumat malam, 1 Desember di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Mereka mengaku kecewa karena penerbangan ke beberapa kota mengalami penundaan dan bahkan ada yang dibatalkan.

Dari tayangan media, terlihat para penumpang menyerbu loket customer service dan meminta penjelasan. Mereka bahkan mengusir petugas polisi yang berniat untuk menenangkan situasi.

Para penumpang mengaku kecewa karena tidak mendapat penjelasan yang memadai dari maskapai pelat merah ini. Komisioner KPAI Erlinda Yuliana termasuk salah satu penumpang yang penerbangannya ditunda oleh Garuda.

“Kita tadi kompak semua dan kami tegas mengatakan kesalahan bukan dari kami, akhirnya ada kompensasi yang cukup bagus, tetapi tidak bagus bagi kami yang ada rapat atau dijadikan narasumber,” ujar Erlinda kepada media pada Jumat malam kemarin.

Ia mengatakan situasi serupa tidak hanya dialami di Bandara Soekarno-Hatta, tetapi juga di bandara lainnya. Kebingungan juga sempat disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD melalui akun Twitternya. Ia mengaku sudah menunggu selama empat jam, namun tidak ada satu pun petugas Garuda yang bersedia memberikan penjelasan.

Padahal, ia memiliki agenda untuk berangkat ke Semarang dan telah ditunggu koleganya di sana.


Akhirnya, Garuda memberikan penjelasan bahwa penyebab penundaan pesawat yang lama itu disebabkan masa pemulihan operasional penerbangan yang sebelumnya sempat terdampak akibat erupsi Gunung Agung, Bali. Padahal, bandara di I Gusti Ngurah Rai sudah mulai beroperasi pada Rabu sore. Sementara, Bandara di Lombok sudah lebih dulu beroperasi.

“Selama penutupan bandara di Bali dan Lombok akibat erupsi Gunung Agung, Garuda Indonesia telah membatalkan lebih dari 300 penerbangan yang menyebabkan kru dan pesawat sempat tertahan di beberapa bandara out station (domestik dan internasional), sehingga harus dilakukan penyesuaian masif terhadap penugasan kru dan pesawat,” ujar Garuda melalui keterangan tertulis semalam.

Penundaan beberapa sektor penerbangan Garuda, kata mereka lagi, terjadi karena total trafik penerbangan di Bali berkontribusi terhadap 30 persen dari total penerbangan harian Garuda Indonesia setiap harinya,” kata mereka.

Selain menyalahkan erupsi Gunung Agung, Garuda Indonesia juga menyebut faktor lain yang menyebabkan penerbangan ditunda yakni cuaca buruk.

“Itu juga menjadi kendala yang signifikan terkait penundaan penerbangan Garuda Indonesia pada hari ini,” tutur mereka.

Menurut Garuda, keselamatan penerbangan menjadi prioritas utama bagi maskapai nasional itu.

Dilayani dengan baik

Informasi mengenai penundaan ratusan penumpang ini akhirnya ikut direspons oleh Kementerian Perhubungan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso mengingatkan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang pesawat sesuai peraturan yang berlaku. Sebab, pelayanan yang baik menjadi kunci bagi kesinambungan bisnis maskapai.

“Pelayanan yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan PM nomor 89 tahun 2015 mengenai manajemen penundaan penerbangan,” kata Agus melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 2 Desember.

Ia mengingatkan erupsi Gunung Agung memang belum selesai sehingga masih dibutuhkan kewaspadaan dan kemungkinan buka-tutup bandara masih dapat diberlakukan. Apalagi Indonesia mempunyai banyak gunung berapi aktif sehingga kewaspadaan tetap diperlukan sebagai bentuk antisipasi kejadian serupa terjadi di daerah lain.

Oleh sebab itu, Agus mengimbau kepada penyelenggara penerbangan dan ground handling bekerja sama untuk membantu memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.

“Pengelola bandara bisa memberikan tempat yang nyaman untuk para penumpang beristirahat. Sementara, ground handling bisa bekerja lebih cepat namun tetap dengan menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, sehingga keterlambatan penerbangan bisa diminimalisir,” kata dia.

Tak lupa Agus pun mengimbau para penumpang untuk bersabar, sebab gangguan kali ini disebabkan bencana alam yang berada di luar kendali manusia.

“Mari kita semua berdoa agar erupsi Gunung Agung cepat berakhir dan operasional penerbangan nasional bisa kembali normal,” tutur dia. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!