Wapres JK: Sabang tetap aman dikunjungi walau cuaca tak bersahabat

JAKARTA, Indonesia – Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla menegaskan Sabang masih tetap aman dikunjungi kendati cuaca di Indonesia saat ini tengah tidak bersahabat. Namun, ia memberikan catatan kepada panitia Sail Sabang agar dicarikan waktu yang pas untuk menggelar acara tahunan itu.

Tahun 2017 menjadi penyelenggaraan ke-9 dari Sail Sabang. Sayangnya, acara digelar di tengah cuaca hujan, sehingga ada beberapa kegiatan yang batal terselenggara. Salah satunya, manuver enam pesawat Jupiter Aerobatik Team (JAT).

Semula, enam pesawat itu akan unjuk kebolehan di hadapan JK saat pembukaan Sail Sabang di Dermaga CT-3 BPKS, Sabtu, 2 Desember.

“Cuaca bagaimana pun Sabang tetap aman dikunjungi dan ke depan perlu dicarikan waktu yang pas sehingga tidak terjadi yang seperti ini,” ujar JK ketika membuka acara itu kemarin.

Selain diguyur hujan deras, stand pameran “Wonderful Indonesia” juga tergenang banjir hingga menutupi mata kaki di area pelabuhan itu. JK pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta yacht rally yang berasal dari berbagai negara. Sebab, mereka tetap mengikuti kegiatan tahunan ini kendati cuaca sedang tidak bersahabat.

“Saya menyampaikan penghargaan atas penyelenggaraan Sail Sabang ini,” tutur dia.

JK menyadari kunjungan wisatawan baik domestik atau mancanegara mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, JK meminta pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya di Aceh harus lebih aktif dan banyak melahirkan inisiatif agar mampu mendatangkan investor untuk mengembangkan potensi alamnya demi kesejahteraan masyarakat.

“Dengan melonjaknya kunjungan wisatawan, maka ekonomi masyarakat akan baik, karena industri pariwisata itu menjual rezeki Allah SWT,” kata dia.

Pemerintah pusat juga terus mendorong investasi di bidang perikanan dan transportasi yang memadai di pulau terluar paling unjung barat Indonesia itu.

Dimulai acara para yachter

Di kesempatan itu, JK sekaligus menjelaskan awal mula acara Sail Sabang digelar. Mulanya, itu merupakan acara para yachter yang berlayar dari Darwin menuju ke Ambon.

“Kemudian kita memanfaatkan ide itu menjadi nasional dengan memindahkan lokasinya ke daerah lain,” tutur dia.

Di tempat yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa gelaran sail itu tidak hanya berhenti di tahap seremonial semata. Ia berjanji acara sail Sabang akan mampu memberikan dampak nyata melalui peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Sabang.

Maka ke depannya, ia merencanakan tiga agenda besar yang akan dilakukan pemerintah. Pertama, mewujudkan Regatta Sapula yaitu balapan perahu pesiar yang diselenggarakan di kawasan diamond triangle Sabang-Phuket-Langkawi pada periode April-Mei 2018.

Kedua, menjadikan Sabang sebagai free dive destination. Para wisatawan dari Singapura, Malaysia dan negara-negara tetangga dapat langsung berlatih selam tanpa alat di area tersebut.

“Pemerintah juga akan membangun training centre untuk membidik free dive master lokal asli Sabang. Nantinya, mereka akan melatih para turis asing itu,” ujar Arief melalui keterangan tertulis pada Sabtu kemarin.

Ketiga, meningkatkan teknologi mutakhir di bidang perikanan. Saat ini, 80 persen ikan di dunia adalah hasil budidaya. Hanya 20 persen saja yang berasal dari hasil tangkap.

“Pemerintah kini sedang membangun keramba dengan teknologi terkini (floating aquaculture) yang diharapkan dapat membuat masyarakat sekitar sejahtera. Keramba ini masih dalam tahap instalasi dan diharapkan selesai pada bulan Desember 2017,” tutur dia.

Kegiatan Sail Sabang akan berlangsung pada 2-5 Desember nanti. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com