“Karakusa”, sajadah tenunan benang emas di ajang JFW 2017

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

“Karakusa”, sajadah tenunan benang emas di ajang JFW 2017
Pengrajin tekstil dari Kyoto Jepang ini melirik potensi besar pasar Indonesia dan siap kerjasama dengan desainer lokal

JAKARTA, Indonesia – Jakarta Fashion Week 2017 baru saja usai. Sebuah kios di arena fashion link di lantai 8 Mal Senayan City nyaris luput dari perhatian kebanyakan pengunjung. Suami istri Noriyuki dan Chieko Suzuki menata beberapa lembar semacam “karpet” di salah satu stand. 

Sebuah presentasi yang berbeda dibandingkan kebanyakan stand lain yang menjajakan koleksi baju sampai sepatu.

“Kami dari Kajikinran, Kyoto. Baru pertama kali ikut Jakarta Fashion Week,” ujar Chieko Suzuki, sang istri yang lebih fasih berbahasa Inggris ketimbang suaminya, Noriyuki.

Kajikinran adalah sebuah perusahaan yang memproduksi tekstil dengan teknik menggunakan benang emas, untuk dijadikan bahan hiasan dekorasi untuk kuil maupun tempat pemujaan khusus bagi masyarakat di Jepang. Kajikinran yang berlokasi di Kyoto, Jepang ini, juga memproduksi bahan tekstil untuk baju tradisional untuk kepala pemimpin upacara keagamaan di Negeri Samurai itu.

Noriyuki dan Chieko memulai usahanya sekitar 15 tahun lalu. Awalnya hanya memproduksi bahan tekstil. Belakangan mereka mulai menggunakan bahan tekstil yang dihasilkannya untuk membuat baju yang bisa digunakan oleh masyarakat umum terutama untuk kebutuhan desainer interior.

“Kami tengah menjajaki kemungkinan bekerjasama dengan desainer Indonesia,” ujar Chieko.
Noriyuki menunjukkan selembar kain Kajikinran dengan sulaman benang emas dengan motif kaligrafi ala Arab, mengikuti pola pintu masjid.

“Ini motif Karakusa. Biasanya kita lihat di masjid. Di Jepang, populer juga dan dianggap sebagai simbol vitalitas, kemakmuran dan memberikan keberuntungan,” ujar Chieko.

Hasil tenunan Kajikinran jika diraba, terasa halus. Mereka menggunakan benang sutra.

Fashion Link adalah sebuah gagasan dari Femina Group untuk menjembatani interaksi antara para pelaku industri, serta konsumen mode baik di dalam maupun luar negeri. (BACA: Mengintip tren fashion terbaik di ajang ‘Jakarta Fashion Week’ 2017).

Fashion Link Showroom didukung oleh Kementerian Perdagangan dan menjadi tuan rumah berbagai ajang bincang-bincang mengenai fashion dengan institusi seperti British Council, dan sejumlah kedutaan besar di Indonesia.

Kajikinran pertama kali mendapatkan kesempatan menjajakan produknya di Indonesia Februari 2016, dalam sebuah pameran yang difasilitasi Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang (JETRO). Pameran pertama itu membuka jalan bagi mereka.

“Sambutan positif itu membuat kami semangat mengikuti JFW ini,” kata Chieko sambil menyebut Sajadah “Karakusa” misalnya, diminati pembeli lokal. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!