6 langkah yang harus dilalui jika ingin putus dengan pasangan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

6 langkah yang harus dilalui jika ingin putus dengan pasangan
Jadilah bijak dan akhiri hubungan dengan cara yang baik. Bagaimanapun, dia adalah orang yang pernah ada di sisimu dalam segala kondisi

JAKARTA, Indonesia —Tidak ada yang mudah jika berkaitan dengan mengakhiri hubungan cinta dengan pasangan. Pasti berat. Apapun alasannya. Bagaimanapun juga, dia (pasanganmu) adalah sosok yang pernah mengisi hari-hari dan yang selalu ada di sisimu setiap saat.

Tidak ada yang bisa memperkirakan apa yang dirasakan seseorang saat dia diputuskan oleh pasangannnya. Sedih, pasti. Tapi pasti banyak rasa lain yang menyusul. Apapun itu, jika kamu berada di pihak yang meminta putus, yakinkan dirimu untuk tidak semakin memperparah keadaan. 

Putus cinta tidak selalu harus berakhir kisruh. Lebih bijak jika dilakukan secara baik-baik. Dua orang dewasa yang terlibat hubungan kasih pasti seharusnya menyadari ini. Tapi terkadang, banyak yang masih bingung dan bertanya-tanya, seperti apa cara terbaik untuk meminta putus.

Yang terutama yang harus kamu ingat, putus cinta itu pasti menyakitkan. Tidak ada tip atau panduan apapun yang bisa menggantikan rasa sakit ketika diputuskan atau memutuskan pasangan. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi resiko setelah permintaan putus, demi kebaikan kalian berdua.

 

Jika kamu sudah mantap ingin memutuskan hubungan dengan pasangan dan berniat putus baik-baik, ikuti 7 langkah di bawah ini.

Jaga jarak

Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan jika kamu sudah merasa ingin putus dari pasangan. Dengan menjaga jarak, kamu bisa lebih mengatur emosi lebih baik. Ketika kamu bisa mengontrol emosi lebih baik, akan berdampak baik pula untuk proses selanjutnya.

Cobalah untuk tidak menghubungi selama satu minggu sebelumnya. Dengan begitu, secara tidak langsung kamu memberi waktu pada pasangan untuk mengatur emosinya juga. Jangan bertukar informasi terlalu sering. Bilang saja kamu sedang sibuk setiap kali dia bertanya atau memulai pembicaraan.

Yakinkan diri

Saat kamu berada dalam proses menjaga jarak, yakinkan dirimu bahwa memang kamu sudah mantap ingin berpisah. Pasti tidak mudah dan butuh waktu. Atau ini adalah keputusan yang sudah sejak lama kamu pikirkan sebelumnya?

Apapun alasan kamu meminta putus, coba yakinkan dirimu bahwa ini adalah jalan terbaik bagi kalian. Pastikan memang ini adalah keputusan final setelah sebelumnya, apapun masalahnya, kalian sudah berusaha untuk menyelesaikannya terlebih dahulu.

Untuk membantumu meyakinkan diri, mungkin kamu bisa membuat daftar berisikan hal-hal yang membuatmu ingin putus dari pasangan dan pikirkan solusinya. Lihat lagi apa saja yang sudah kamu lakukan untuk memecahkan masalah. Dengan mengetahui penyebab dan alasan-alasan ini, kamu pasti akan terbantu untuk menjawab pertanyaan dari pasangan nantinya, tentang kenapa kamu ingin putus. Setelah kamu benar-benar mantap, lanjutkan ke langkah selanjutnya.

Berhadapan langsung

Jangan pernah berpikir untuk memutuskan hubungan lewat pesan singkat, panggilan telepon, email, surat atau apapun yang tidak melibatkan percakapan langsung. Jadilah dewasa dan bertanggungjawab dengan pilihanmu. Hadapi dia secara langsung.

Mengirim pesan memang lebih gampang daripada bertemu dan meminta putus secara langsung. Tapi percayalah, setidaknya itu yang bisa kamu lakukan pada pasanganmu sebelum kalian berpisah. Dia berhak mendapatkan itu. Untuk melihatmu dengan matanya sendiri dan mendengarkan kalimat putus darimu. Ini lebih kepada soal sopan santun. Soal bagaimana kita berniat memperlakukan orang lain dengan baik, bahkan jika kamu tidak menyayanginya lagi.

Jangan mengelak dan lari begitu saja. Be fair.

Mempersiapkan apa yang ingin disampaikan

Kamu harus benar-benar tahu apa yang ingin kamu sampaikan pada pasangan sebelum bertemu. Ingat, saat kamu menyampaikan keinginan putus, kemungkinan besar ia akan terkejut. Walaupun mungkin ada yang sudah bisa menebak, tapi mendengar kata “putus” dari pasangan selalu terasa berat.

Siapkan kalimat-kalimat yang baik dan sampaikan dengan intonasi yang normal. berusalah tenang. Jangan akhiri pembicaraan dengan perkelahian. Mulailah dengan permintaan maaf. Hindari kontak fisik selama kalian berbicara. Kamu bisa bersikap percaya diri, tapi jangan jadi “dingin”.

Jangan plin-plan

Inilah alasan mengapa sebelumnya dijelaskan bahwa kamu harus benar-benar yakin. Ketika kamu sudah bertekad untuk putus, tetaplah berpegang pada keputusanmu itu. Jangan plin-plan dan jangan berikan harapan pada pasangan lagi. Semakin kamu tegas dan jelas menyampaikan keinginanmu, semakin besar pula kemungkinan untuk kalian putus dengan baik-baik.

Jangan pernah berkata “Siapa tahu suatu saat nanti kita bisa bersama lagi”, “Sebagian dariku masih mencintaimu” atau “Kita masih bisa berteman”. Meskipun semua kemungkinan bisa saja terjadi, tapi jangan katakan itu secara langsung. Itu tidak akan membantu sama sekali.

Memang rasanya akan serba salah. Jika kamu keras, mungkin kamu dibilang tidak punya hati. Tapi jika kamu tidak tegas, pasangan akan berpikir masih ada kesempatan. Temukan celah di antara dua opsi ini dan jadilah diri sendiri.

 

Jangan berkomunikasi 

Setelah putus, sangat penting untuk tidak menjalin komunikasi sementara dengan mantan kekasihmu. Berikan waktu untuknya dan untukmu untuk pulih dari keadaan ini.

Nanti akan tiba waktunya di mana kalian bisa menemukan kebijaksanaan sendiri-sendiri dan mulai menerima kenyataan dan mulai move on. Saat itu terjadi, barulah kalian bisa menjalin komunikasi. Asalkan tetap dengan niatan bersilaturahmi, bukan berusaha rujuk kembali.

Jangan pernah mengirimkan pesan, menelepon atau sekadar menanyakan kabar jika kamu belum sepenuhnya move on

Apapun itu, jika kamu memang merasa sudah mentok dan tidak bisa berkembang lagi dalam satu hubungan, mungkin putus adalah cara terbaik yang bisa dilakukan. Jangan biarkan sesuatu atau seseorang menghalangi kebahagiaanmu. Asal dilakukan dengan cara yang baik.

Semua yang terjadi dalam hidup adalah pelajaran, termasuk putus cinta. Meski pahit, tapi setidaknya kamu selangkah lagi lebih maju dalam urusan pendewasaan diri jika berhasil melewati semuanya dengan baik. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!