Mengenal sistem penjurian baru di ‘Festival Film Indonesia 2017’

Tiara A. Tobing

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengenal sistem penjurian baru di ‘Festival Film Indonesia 2017’
Dengan mengangkat tema 'Unity in Diversity', 'FFI' tahun ini diharapkan akan membawa perubahan lebih baik di dunia perfilman Tanah Air

JAKARTA, Indonesia —Festival Film Indonesia (FFI) sejak lama dikenal sebagai ajang pemberian penghargaan bagi pelaku industri perfilman Indonesia. Dan untuk yang ke-36 kalinya, tahun ini FFI kembali akan digelar pada 11 November mendatang.

Mengusung tema Unity in Diversity, FFI tahun ini dipersiapkan dengan semangat kebersamaan dengan banyak keragaman yang dimiliki Indonesia. Wajar, karena FFI bisa dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan dunia perfilman Indonesia yang penuh dengan gagasan baru serta ide kreatif dari karya anak bangsa.

Karena banyaknya masukan dari berbagai unsur dalam dunia perfilman Indonesia,
panitia FFI 2017 sendiri sudah merancang sebuah sistem baru di mana akan
mengakselerasikan elemen kunci untuk mendorong kualitas dunia perfilman Tanah Air menjadi lebih baik lagi.

“Kami (Panitia FFI 2017) belajar dari FFI sebelumnya. Platform baru mendorong FFI menjadi kerja kolektif kolegia dengan dukungan profesi ini,” ungkap Leni Lolang, selaku Ketua FFI 2017, saat ditemui pada gelaran press conference FFI 2017 di Sofia at The Gunawarman, Senin, 21 Agustus

Sebagai salah satu bagian terpenting dalam perhelatan tahun ini, penjurian yang
dilakukan akan langsung disupervisi oleh Riri Riza, selaku ketua bidang penjurian. “Kita tetap mencoba menjalankan apa yang sudah dijalankan beberapa tahun terakhir. Ada banyak hal yang tetap kita coba jalankan, tetapi yang pasti ada dua hal yang baru di tahun ini,” ungkap Riri Riza saat ditanya mengenai hal baru apa yang akan dibawa oleh panitia FFI tahun ini.

JURI 'FFI 2017'. Riri Riza, Ketua Bidang Penjurian 'FFI 2017' mengatakan bahwa dalam perhelatan tahun ini akan menjadi tolak ukur kesuksesan dunia perfilman Indonesia. Foto oleh Tiara Tobing/Rappler

 

Berdasarkan pengalaman yang sudah didapatkan Riri Riza dan beberapa juri lainnya, diharapkan karya-karya yang nantinya akan terpilih akan menjadi gambaran karya terbaik anak bangsa.

Untuk dapat mewujudkan hasil yang maksimal dapat proses penjurian, FFI 2017 akan melibatkan partisipasi langsung dari asosiasi profesi, penyelenggara festival di daerah, dan komunitas film melalui proses pemilihan internal dan voting. Hal ini dilakukan guna untuk memperkuat kelembagaan asosiasi perfilman nasional.

Kejutan lainnya, FFI tahun ini memilih Menado, Sulawesi Utara, sebagai tuan rumah. Hal ini tentu mendapat sambutan yang positif dari masyarakat di Sulawesi Utara. “Harapan kami dengan dilaksanakannya FFI di Menado, Sulawesi Utara, implementasi dari presiden kita, Jokowi, terwujud melalui Festival Film Indonesia yang akan dilaksanakan nanti,” ucap Drs. Steven Kandouw selaku Wakil Gubernur Sulawesi Utara. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!