Mencermati tren menyimpan dan menjual barang bekas di Indonesia

Yetta Tondang

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mencermati tren menyimpan dan menjual barang bekas di Indonesia
Menurut survei, 73% orang Indonesia memiliki “harta karun” tersembunyi senilai hingga Rp 3 juta di lemari mereka!

JAKARTA, Indonesia —Sudah jadi rahasia umum, orang Indonesia gemar berbelanja. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi yang memudahkan berbelanja online. Sayangnya, kebiasaan ini juga bisa membuat rumah dan lemari semakin penuh dengan tumpukan barang yang mungkin sudah tidak terpakai lagi.

Carousell, mobile classifieds marketplace baru-baru ini melakukan survei dengan 1.000 orang Indonesia berusia 20-40 tahun, yang menunjukkan bahwa 73% orang Indonesia memiliki “harta karun” tersembunyi senilai hingga Rp 3 juta di lemari mereka!

Salah satu barang yang paling banyak disimpan adalah barang fashion. Sebanyak 85% orang Indonesia terbiasa menyimpan hingga 30 barang fashion yang tidak terpakai di dalam lemari mereka. Orang Indonesia menggunakan pakaian mereka maksimal 15 kali pemakaian sebelum akhirnya menjadi tidak terpakai lagi. Alasan utamanya adalah adanya perubahan berat badan atau penampilan produk yang mulai terlihat usang.

Survei dari Carousell juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia terbukti senang berbagi karena banyak yang memilih untuk memberikan produk fashion yang tidak terpakai kepada kenalan/kerabat atau menyumbangnya untuk amal. Menjual barang preloved secara online merupakan pilihan kedua bagi mereka.

 

 

Banyak orang Indonesia yang kini melakukan penjualan dan pembelian di pasar preloved, namun sebagian besar dari mereka masih belum menyadari adanya “harta” tersembunyi berupa benda yang tidak terpakai atau kurang dimanfaatkan di rumah mereka.

Masih dari survei Carousell mengungkapkan bahwa meskipun 8 dari 10 orang Indonesia pernah membeli barang preloved, 82% masih menyimpan setidaknya 29 barang yang tidak terpakai di rumah, dan lebih dari 60% di antaranya merasa dapat menghasilkan hingga Rp 5 juta apabila menjual semua barang tersebut.

Menghasilkan uang tambahan adalah alasan paling populer bagi orang Indonesia untuk menjual barang-barang preloved (lebih dari 75%). Mayoritas orang Indonesia (lebih dari 70%) memilih untuk menabung hasil penjualan, diikuti dengan menyumbangkannya atau membelanjakannya untuk kerabat atau kenalan (lebih dari 67%), dan menggunakannya untuk liburan impian (lebih dari 40%).

Pasar preloved yang berkembang pesat telah menjadi solusi yang lebih terjangkau bagi orang Indonesia untuk mengikuti tren terkini. Ketika membeli barang preloved, keinginan untuk menemukan produk langka atau barang unik menjadi motivasi utama bagi 72% orang Indonesia. 

Simak beberapa hasil survei Carousell lewat infografis di bawah ini.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!