Bursa Ketua Umum PSSI: Sarman El Hakim berbekal ‘kegilaan’

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Namanya muncul seiring aksi nekatnya. Apakah dia maju sebagai calon ketua umum PSSI juga hanya berbekal kenekatan?

 Salman El Hakim

JAKARTA, Indonesia — Calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini memang tak begitu dikenal di Indonesia, tapi dia adalah salah satu calon ketum yang dikenal gila dalam mengampanyekan sepak bola Indonesia.

Masih ingat dengan kejadian gila saat seseorang membentangkan spanduk dan menghadang rombongan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pelaksaan KTT APEC di Bali 2013 lalu? Ya, dia adalah Sarman El Hakim. 

Tak cukup sampai di situ, lelaki yang berprofesi sebagai pengusaha itu pula yang mengampanyekan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Saat ini, Sarman menjabat sebagai ketua umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI). Tapi, rekam jejaknya dalam dunia prestasi sepak bola Indonesia sama sekali tak ada. Dia lebih senang menceritakan perjalanannya melanglangbuana ke luar negeri, kemudian melihat sepak bola di sana. 

“Saya ingin sepak bola Indonesia maju, seperti Chile. Mereka negara yang bisa bangkit dan menunjukkan sepak bola yang bagus melalui pembinaannya,” ucap dia.

Tapi, satu hal utama yang menurutnya harus segera dilakukan saat menjadi Ketum PSSI adalah membuat kantor permanen, kantor sendiri, sehingga bisa mandiri dan tak bergantung ke pemerintah.

“Lihat di negara-negara lain, kantor mereka punya sendiri, enggak numpang. Jadi PSSI yang krusial itu harus punya kantor sendiri, enggak bingung lagi. GBK [Stadion Gelora Bung Karno] direnovasi aja bingung. Kalau punya kantor sendiri enggak akan bingung,” tuturnya.

Visi Sarman ke depan adalah membangun sepak bola yang merdeka dan menjadi alat revolusi. Caranya, dengan memaksimal potensi yang dimiliki dari Sabang sampai Merauke

“Kita harus membangun potensi sepakbola nasional yang benar-benar dari dalam. Tidak ada lagi naturalisasi maupun pelatih asing,” ujarnya.

Selain itu, sistem keuangan akan dibuat setransparan mungkin, sehingga tak ada lagi hal yang disembunyikan terkait finansial, semata-mata untuk perkembangan sepak bola itu sendiri. 

“Jangan makan di PSSI, tapi bikin hidup PSSI,” katanya.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!