Juventus vs AS Monaco: Tuntaskan misi tiga piala

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Juventus vs AS Monaco: Tuntaskan misi tiga piala
Tiga piala di depan mata. Meraih satu yang terberat akan menyempurnakan dua piala lainnya.

JAKARTA, Indonesia — Jalan menuju final Liga Champons terbentang lebar bagi Juventus. Raksasa Italia itu tinggal merampungkan laga terakhir melawan wakil Perancis AS Monaco setelah di leg pertama mereka menang 2-0.

Kemenangan Juve itu bakal sulit bagi pasukan Leonardo Jardim untuk membalikkannya. Apalagi mereka harus melakoni laga kedua di Juventus Stadium, Turin. Beban berat mencetak minimal tiga gol itu semakin bertambah dengan Juventus merupakan klub yang paling sulit dibobol di Liga Champions. 

Selain itu, allenatore Juve Massimiliano Allegri tak sedikitpun meremehkan laga ini. Meski sudah mengantongi tabungan dua gol atas Les Monesgasques, Allegri masih belum yakin. Bagi dia, jika peluit akhir sudah berbunyi, itulah saat yang tepat untuk merayakan kegembiraan lolos ke final. 

“Kemenangan 2-0 di laga pertama tidak memberi jaminan apa-apa bagi kami,” kataya seperti dikutip Football Italia

Ya, mantan pelatih AC Milan itu tak mau pasukannya kecolongan. Dua gol bagi dia bukan jarak yang terlalu jauh. Jangankan Juventus, Barcelona yang defisit empat gol di leg pertama atas Paris Saint-Germain saja bisa mengejarnya. 

Karena itu, sejumlah pemain pilar disimpan saat mereka melakoni laga domestik Serie A melawan rival sekota, Torino. Beberapa pemain mendapat istirahat ekstra. Mereka adalah kapten sekaligus kiper Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Alex Sandro, dan Dani Alves. Para pemain tersebut adalah lima pemain utama di sektor paling belakang Si Nyonya Tua. 

Allegri mengaku sengaja melepas laga melawan Torino demi persiapan yang lebih baik di Liga Champions. Apalagi, dalam 16 laga terakhir, mereka sudah mencatatkan 12 kemenangan. Posisi mereka di puncak klasemen sementara Serie A juga masih cukup jauh dari AS Roma di peringkat kedua. Mereka unggul 7 angka dari Francesco Totti dan kawan-kawan. 

“Kami mencatatkan kemenangan beruntun sebanyak 33 kali di kandang. Cepat atau lambat, catatan itu memang harus berakhir,” katanya.

Dalam laga melawan Monaco tersebut, Juve bakal hampir full team. Tak ada pemain utama yang absen. Dani Alves yang disebut bakal absen karena cedera ternyata bisa kembali diturunkan. Begitu juga Sami Khedira yang absen di Perancis. Allegri bakal punya banyak pilihan di leg kedua karena Claudio Marchisio justru bermain bagus saat menggantikan Khedira di pertemuan pertama. 

Istirahatnya para pemain di benteng terakhir La Vecchia Signora tersebut bukan tanpa alasan. AS Monaco adalah tim dengan kekuatan utama pada kecepatan serangan. Mereka memiliki serangan balik yang mematikan. Tanpa kebugaran dan konsentrasi yang tinggi, mereka bisa digilas Monaco. 

Salah satu bek tengah Juve, Giorgio Chiellini, mengakui itu. Menurut dia, skor 2-0 tak bisa menjadi satu-satunya ukuran kekuatan Monaco. Ancaman mereka cukup banyak di sisi serangan. Terutama dari dua sosok ujung tombak mereka, Radamel Falcao dan Kylian Mbappe. 

“Mbappe dan Falcao adalah gabungan tenaga muda dan pengalaman. Kami tak mungkin bisa membentengi gawang jika tanpa dukungan Buffon,” kata Chiellini. 

Pemain timnas Italia itu yakin Liga Champions kali ini bakal berbeda dibanding dua musim lalu. Dua musim lalu, mereka lolos ke final tapi harus berhadapan dengan Barcelona yang saat itu ditangani Luis Enrique. Blaugrana sudah mereka kirim pulang lebih dini di babak perempat final. 

Saat ini, mereka tinggal menuntaskan misi di Liga Champions. Dan Gianluigi Buffon dan kawan-kawan hanya berjarak dua pertandingan saja dari Si Kuping Besar—sebutan trofi Liga Champions. 

Semangat pasukan hitam-putih itu semakin meningkat karena musim ini mereka di ambangs sejarah besar. Juve tak hanya berpeluang membawa pulang Liga Champions, tapi juga meraih treble winners musim ini. Mereka memimpin klasemen sementara Serie A, lolos ke final Copa Italia, dan sedang menuntaskan misi menuju final Liga Champions. 

Namun, Chiellini tak ingin ambisi besar itu mengalihkan mereka dari upaya yang paling mendasar: meraih kemenangan.  

“Kami tak mau terlalu memikirkan treble winner. Kami hanya ingin menghadapi satu pertandingan ke pertandingan lain,” katanya.—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!