Djadjang Nurdjaman mundur dari Persib Bandung

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Djadjang Nurdjaman mundur dari Persib Bandung
Manajemen klub akan memutuskan menerima atau menolak pengunduran diri Djadjang Nurdjaman

BANDUNG, Indonesia — Suasana di ruang ganti Stadion Patriot Cahdrabhaga Kota Bekasi tampak muram pada Minggu, 4 Juni lalu. Saat itu Persib Bandung baru saja ditekuk dengan skor 0-2 oleh Bhayangkara FC.

Ini menjadi kekalahan kedua yang dialami Persib secara beruntun setelah sebelumnya mereka kalah 0-1 dari Bali United. Kekalahan ini sekaligus membuat Persib gagal meraih satu pun kemenangan dalam empat laga terakhir.

Rentetan hasil buruk tersebut membuat Persib terlempar ke peringkat 11 klasemen Liga 1. Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman pun tampak murung. Ahad sore itu, di depan para pemain, Djadjang mengumumkan pengunduran dirinya.

Keharuan langsung menyergap para pemain. Hampir semua pemain, terutama para pemain senior, menangis. “Mereka meminta saya untuk memikirkan kembali (keputusan mundur) itu,” kata pelatih yang berhasil membawa Persib juara LSI 2014 dan Piala Presiden 2015.

Keputusan Djanur, begitu Djadjang Nurdjaman kerap disapa, cukup mengejutkan meskipun dalam beberapa pekan ini muncul desakan agar dirinya mundur. Desakan mundur ini, antara lain, muncul di media sosial dengan hastag #djanurout.

Djadjang dianggap tidak mampu membawa Persib meraih poin maksimal dalam Liga 1 Gojek Traveloka 2017 sementara harapan Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib Bandung, sangat tinggi. 

Selain itu, Persib juga telah memboyong pemain-pemain bintang seperti Michael Essien dan Carlton Cole. Ongkos untuk mendatangkan mereka, tentu saja, sangat tinggi. Karena itu performa Persib seharusnya bisa lebih baik.

Namun dari sembilan kali bertanding di ajang Liga 1, Persib baru meraih 3 kemenangan. Sisanya,  4 kali seri dan 2 kali kalah. Tak mengejutkan jika lantas muncul desakan agar Djadjang mundur.

Namun Djadjang mengatakan keputusannya untuk mundur bukan karena desakan Bobotoh, melainkan karena desakan keluarganya.  “Yang pasti awalnya desakan keluarga. Anak-anak saya tiap hari merasa sakit hati dengan hujatan terhadap saya di media sosial,” kata Djadjang.

Djadjang mengatakan keputusan untuk mundur telah ia sampaikan kepada manajemen klub. Ia berharap manajemen bisa cepat mengambil sikap. Sebab Persib akan segera menghadapi Persiba Balikpapan pada Minggu nanti. “Saya dalam posisi menunggu keputusan manajemen,” katanya.

Apapun keputusan manajemen, Djadjang melanjutkan, ia akan tetap meminta pendapat keluarganya, termasuk jika manajemen menolak permintaannya untuk mundur.  Namun bila manajeman menyetujuinya, Djadjang telah memiliki rencana.

Ketika ditanya apakah ia akan melatih klub lain, Djadjang hanya memjawab, “Mungkin saja.Yang pasti, istirahat sejenak, menenangkan diri. Tapi tetap akan berkontribusi untuk sepak bola.” 

Selain Djadjang, desakan mundur juga dialamatkan kepada Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Seperti Djadjang, Umuh pun siap jika manajemen memintanya mundur.

“Saya sendiri, kalau sekira harus mundur, yah mundur, tidak harus dipaksakan,” kata Umuh kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kiaracondong Kota Bandung, Senin sore, 5 Juni 2017.

Umuh berharap dirinya bisa bertahan di Persib. Sebab ia masih merasa ada yang bisa dibenahi untuk mendongkrak performa Persib. “Saya ingin membenahi dulu, menyelamatkan dulu. Kalau sudah tidak ada jalan, apa boleh buat,”  kata Umuh.

Sementara Viking Persib Club (VPC), salah satu organisasi suporter Persib Bandung terbesar, meminta Djadjang dan Umuh tidak tergesa-gesa menyatakan mundur.

“VPC tetap memberikan dukungan kepada Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar sesuai dengan fungsinya agar tidak mundur dari Persib Bandung selama putaran pertama Liga 1 2017 masih berjalan,” demikian pernyataan tertulis dari VPC.

Mereka akan melepas Djadjang dan Umur jika hingga akhir putaran pertama prestasi dan performa Persib tidak juga mengalami perbaikan. “Demi tim kebangaan kami, VPC tidak akan menahan Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar untuk mundur.” —Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!