Rapor merah SEA Games 2017 Malaysia

Adrianus Saerong

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Rapor merah SEA Games 2017 Malaysia
Beberapa insiden yang menodai SEA Games 2017

JAKARTA, Indonesia — SEA Games 2017 akan resmi ditutup pada Rabu malam, 20 Agustus 2017. Sebanyak 404 medali emas telah diperebutkan oleh 11 negara selama lebih dari dua minggu. 

Namun, tak semua hal di SEA Games 2017 memberi kesan positif bagi para pesertanya. Selain pemecahan rekor 140 medali emas, ada beberapa hal yang ingin dilupakan Malaysia pada SEA Games kali ini:

Jadwal atletik

Pelatih Tim Atletik Filipina Sean Guevara kesal dengan jadwal yang diberikan oleh Malaysia. Pasalnya mereka perlu bertanding di nomor yang berbeda dalam sehari dengan hanya memiliki waktu istirahat selama setengah jam. 

Asosiasi Atletik Filipina (PATAFA) meminta Komite Olimpiade Malaysia (OCM) untuk merubah jadwal. Namun permintaan mereka tersebut ditolak.

Sepak bola Myanmar

Malaysia mungkin lolos ke final sepak bola SEA Games 2017, namun mereka ternyata sempat punya masalah dalam menyiarkan pertandingan yang ada. Suporter Myanmar bahkan mengaku terkejut pada kesalahan ini. 

“Saya tidak percaya Malaysia yang lebih kaya dibandingkan Myanmar gagal memberi siaran langsung pertandingan. Bukan hanya pertandingan Myanmar, tapi beberapa lainnya juga,” kata suporter tersebu. 

Suporter dari Myanmar juga harus mendukung tim mereka dari luar stadion ketika melawan Laos karena  tiket dinyatakan habis. Padahal masih banyak kursi kosong di tribun. 

Selain itu, mereka juga menjadi  korban kekerasan oleh orang tak dikenal setelah pertandingan melawan tuan rumah.

Kecelakaan bis

Bukan hanya gagal melihat pertandingannya disiarkan, Myanmar juga sempat jadi korban kecelakaan saat SEA Games 2017 berlangsung. 

Tim sepak bola perempuan Myanmar jadi korban kecelakaan bis dan pencurian saat berada di bis yang mengantarkan mereka ke pertandingan. 

Alhasil, pertandingan akhirnya tidak berjalan sesuai jadwal. Kecelakaan juga dialami oleh tim squash Myanmar, Filipina, dan Thailand sehingga jadwal cabang olahraga tersebut harus diganti.

Sepak Takraw

Komite SEA Games Malaysia (MASOC) tidak mengaplikasikan teknologi ‘video challenge‘ ataupun ‘dark fish‘ yang bisa digunakan pemain ataupun wasit untuk meninjau kembali keputusan di sebuah pertandingan. 

Hal ini diprotes oleh seluruh negara peserta, dan Indonesia sampai melakukan walk out setelah tim sepak takraw putri mereka merasa dicurangi oleh wasit.

Konfrensi Pers

Pelatih Tim Sepak Bola Putra Singapura Richard Tardy melempar kritik kepada pihak penyelenggara yang memberi informasi konfrensi pers sebelum dimulai. Hal ini membuat mereka datang terlambat dan jadwal akhirnya mengalami pemunduran.

Kekalahan Petinju Filipina

Petinju asal Filipina Carlo Paalam harus kalah di final nomor 49 kilogram setelah kalah poin dari wakil tuan rumah, Muhamad Fuan Redzuan. Padahal Paalam mendominasi pertandingan, namun ia tetap saja kalah 5-0 menurut penilaian juri.

Insiden Jalan Cepat

Atlet asal Malaysia, Elena Goh Lin Yin, terlihat berlari saat berlomba di cabang jalan cepat. Hal ini membuat dirinya menjadi juara di jalan cepat 10.000 kilometer meski telah melanggar peraturan. Goh Lin Yin mengalahkan atlet Vietnam Phan Thi Bich Ha yang mengaku frustasi melihat pesaingnya itu.

Pencak Silat

Atlet Malaysia memecahkan rekor skor pencak silat ketika berhadapan dengan Indonesia di nomor ganda putra. Hal ini membuat Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Imam Nahrawi melaporkan kejadian ke Asosiasi Pencak Silat Asia, dan Komite Olimpiade. 

Namun Sekretaris Jenderal Pencak Silat Malaysia Datuk Megat Zulkarnain Omardin membantah adanya kecurangan. Indonesia bukan satu-satunya yang jadi korban di pencak silat setelah wasit memberikan kemenangan pada atlet asal Malaysia yang cedera ketika melawan Thailand.

Jika delapan rapor merah itu belum cukup, Malaysia juga melakukan kesalahan dalam pencetakan bendera Indonesia. Hal ini mencuri perhatian ketika upacara pembukaan dan membuat 27 situs asal Malaysia diretas oleh kelompok asal Indonesia. 

Selain itu, ada pula kerusuhan di laga final sepak bola antara Thailand dan Malaysia, serta 16 atlet asal tuan rumah mengalami keracunan makanan. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!