SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
Halo pembaca Rappler,
Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Jumat, 20 Januari 2017.
Ratusan warga Suku Dayak di Kalimantan Tengah menggelar aksi meminta agar Front Pembela Islam (FPI) segera dibubarkan, pada Jumat, 20 Januari.
Alasannya? Koordinator aksi, Bachtiar Effendi, mengatakan, ormas berbasis keagamaan tersebut dianggap dapat menimbulkan perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Permintaan membubarkan ini juga tindak lanjut sikap Suku Dayak tiga tahun silam yang menolak FPI datang dan terbentuk di provinsi ini. Kita melihat FPI tidak berubah, justru semakin radikal,” kata Bachtiar di sela-sela aksi di Bundaran Besar, Kota Palangkaraya. Selengkapnya di sini.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah menangkap pelaku pembawa bendera merah-putih yang ditulisi huruf Arab.
“Tadi malam kita sudah mengamankan satu orang laki-laki,” kata Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Pria yang ditangkap tersebut bernisial NF. Ia ditangkap di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia diduga pembawa bendera merah putih yang ditulisi huruf Arab saat Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Mabes Polri pada Senin lalu. Selengkapnya di sini.
JAKARTA, Indonesia — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meminta surat permintaan pencegahan ke luar negeri kepada pihak imigrasi untuk mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
Emirsyah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka, pada Kamis, 19 Januari, dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan suap dalam pengadaan mesin pesawat.
“Kita sudah melakukan pencekalan, sudah beberapa hari yang lalu pencekalan, sudah minta ke Dirjen Imigrasi, sudah sebelum pengumuman tersangka kemarin,” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di gedung KPK Jakarta, pada Jumat, 20 Januari.
Kepala Bagian Humas Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Agung Sampurno menjelaskan pencegahan keluar negeri itu sudah efektif sejak 16 Januari 2017. Selengkapnya di sini.
Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam (FPI) Novel Chaidir Bamukmin mengatakan dirinya menerima banyak teror setelah menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama.
“Saya mendapat banyak teror. Ada SMS, telepon. Ini intimidasi. Nanti saya buktikan. Akan saya print out buktinya,” kata Novel, Jumat 20 Januari 2017.
Novel rencananya akan meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Senin pekan depan. Baca berita selengkapnya di sini.
Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 2,26% di level Rp346 per saham pada penutupan perdagangan, Kamis, 19 Januari.
Sebelumnya, harga saham maskapai penerbangan nasional itu bergerak dalam rentang harga Rp346-Rp362 per saham.
Penurunan ini terjadi usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan mesin pesawat Rolls-Royce.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Heldy Arifien mengatakan, penetapan tersangka ini menjadi “sentimen negatif tambahan bagi laju saham Garuda Indonesia yang memang bergerak datar” (sideways). Selengkapnya di sini.
Upaya pemadaman api yang menghanguskan Pasar Senen, Jakarta Pusat, membuahkan hasil setelah petugas pemadam kebakaran berjibaku sekitar 20 jam untuk menghentikan amuk si jago merah itu.
“Malam ini, Jumat dini hari pukul 00:00 WIB, api sudah mulai padam. Namun kami masih terus melakukan penyisiran di beberapa titik terutama yang terlihat kepulan asap, untuk memastikan api tidak akan berkobar lagi,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Subejo, Jumat pagi, 20 Januari.
Pihaknya melibatkan sebanyak 70 mobil pemadam kebakaran dan 271 petugas untuk memadamkan api. Ia mengakui kesulitan memadamkan api karena di dalam kios yang berjumlah 1.500 unit tersebut berisikan barang-barang yang mudah terbakar, seperti pakaian jadi, tekstil, percetakan, hingga toko elektronik. Selengkapnya di sini. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.