SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Topik penggusuran tidak luput dari pembahasan dalam debat perdana Pilkada DKI Jakarta pada Jumat malam, 13 Januari, yang mengambil tema pembangunan sosial-ekonomi Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Paslon nomor urut 1 dan 3 mengkriitik calon petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang kerap melakukan penggusuran dalam upaya membangun Jakarta.
Kandidat gubernur nomor 3 Anies Baswedan mengungkit kemenangan para warga Bukit Duri atas Pemda DKI di PTUN. Pemda dianggap terbukti melakukan tindakan semena-mena saat melakukan penggusuran di kawasan tersebut.
“Minggu lalu saya datang ke Bukit Duri, ikut syukuran, karena warga Bukit Duri menang di PTUN menghadapi Pemda DKI Jakarta. Apa yang terjadi di tempat itu? Ketidakadilan dilaksanakan,” ujar Anies.
SAKSIKAN: Anies: Di Bukit Duri terjadi ketidakadilan pic.twitter.com/zgI2bvEabO
— Rappler Indonesia (@RapplerID) January 13, 2017
Jika ia terpilih menjadi gubernur, Anies mengatakan akan mengedepankan musyawarah dengan masyarakat dalam kebijakannya terkait tata ruang kota.
“Kami akan musyawarah. Pemindahan, bila itu dilakukan, maka pemindahan itu dengan memperhatikan haknya, dengan memperhatikan penghidupannya,” katanya.
Sementara kandidat gubernur nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan bahwa ia tidak akan melakukan penggusuran karena hanya akan menambah kesengsaraan rakyat.
“Dengan tegas saya katakan, kami akan membangun, menata Jakarta, tanpa menggusur. Mengapa? Terbukti, penggusuran hanya akan meningkatkan kemiskinan. Urban poverty meningkat secara tajam,” tutur Agus.
SAKSIKAN: Agus Yudhoyono: Kami akan membangun Jakarta tanpa menggusur pic.twitter.com/Qpf29LQdpU
— Rappler Indonesia (@RapplerID) January 13, 2017
Mendengar ‘serangan’ tersebut, pasangan Ahok-Djarot pun tidak tinggal diam. Djarot mengatakan bahwa justru akan tidak manusiawi jika warga DKI dibiarkan tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan. Oleh karena itu, Pemda memutuskan untuk merelokasi warga ke rumah susun (rusun).
“Sungguh tidak manusiawi, sebagai ibukota negara kita membiarkan saudara-saudara kita berpuluh-puluh tahun tinggal di bantaran-bantaran kali, kolong-kolong jembatan, maka kami berkomitmen untuk menyediakan rusun yang layak huni,” tutur Djarot.
SAKSIKAN: Djarot: Warga miskin harus dibina pic.twitter.com/HDyY0H6FWK
— Rappler Indonesia (@RapplerID) January 13, 2017
Tak hanya Djarot, Ahok pun turun menjawab tudingan yang menganggap dirinya “benci orang miskin”. Dia mengklaim telah membangun Jakarta sambil mendidik rakyat.
SAKSIKAN: Ahok @basuki_btp: Jauh lebih tidak manusiawi membiarkan rakyat yg salah hanya utk menangkan Pilkada pic.twitter.com/7fYNwaKQjy
— Rappler Indonesia (@RapplerID) January 13, 2017
“Saya rasa jauh lebih tidak manusiawi mengajari rakyat yang sudah salah, untuk membenarkan (mereka) hanya demi memenangkan sebuah Pilkada,” katanya. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.