Transkrip komentar Donald Trump yang merendahkan perempuan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Transkrip komentar Donald Trump yang merendahkan perempuan

EPA

Dalam video yang direkam tahun 2005 lalu, Trump mengatakan perempuan dapat dirayu dengan mudah oleh pria yang terkenal dan kaya raya

JAKARTA, Indonesia – Pada Sabtu dini hari, 8 Oktober, harian The Washington Post menerbitkan sebuah video di mana calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald J. Trump, berulang kali membuat komentar vulgar tentang perempuan.

Dalam video tahun 2005 itu, Trump direkam sedang berbicara dengan Billy Bush di acara televisi “Access Hollywood” di set sinetron “Days of Our Lives,”. Di program itu, Trump tampil sebagai cameo. 

Berikut transkrip lengkap pembicaraan dalam video tersebut:

Donald J. Trump: Kamu tahu dan …

Tidak diketahui: Dia dulu hebat. Dia masih sangat cantik.

Trump: Saya pernah mencoba merayunya, sebenarnya. Kamu tahu, dia sedang di Palm Beach. Saya mencoba merayunya dan saya gagal. Saya mengakuinya. 

Tidak diketahui: Whoa.

Trump: Saya memang mencoba untuk bercinta dengannya. Dia sudah menikah.

Tidak diketahui: Itu berita besar.

Trump: Tidak, tidak, Nancy. Tidak, ini [tidak jelas] — dan saya merayunya dengan sangat keras. Saya bahkan mengajak dia belanja mebel.

Dia ingin mencari mebel. Saya berkata, “saya bisa menunjukkan tempat mebel yang bagus.” Saya membawanya furnitur — 

Saya merayunya seperti jalang tapi saya tidak berhasil. Dan dia sudah menikah. Kemudian tiba-tiba saya melihatnya, dia sekarang punya payudara palsu yang besar. Dia mengubah seluruh penampilannya.

Billy Bush: Wow, cewekmu sangat seksi. Yang pakai warna ungu.

Trump: Whoa! Whoa!

Bush: Yes! The Donald telah menang. Whoa, my man!

[Tidak jelas]

Trump: Lihat kamu, kamu seorang pengecut.

[Tidak jelas]

Trump: Oke, kamu dan saya akan jalan keluar.

[Hening]

Trump: Mungkin itu orang yang berbeda.

Bush: Jangan sampai pegawai humas itu. Tidak, itu, itu dia, itu —

Trump: Ya, itu dia. Yang pakai emas. Sebaiknya saya makan permen Tic Tac kalau-kalau saya mulai menciumnya. Kamu tahu, saya otomatis tertarik kepada [perempuan] cantik — saya langsung mulai mencium mereka. Seperti magnet. Lagsung mencium. Saya bahkan tidak menunggu. Dan ketika kamu menjadi bintang, mereka membiarkan kamu melakukannya. Kamu bisa melakukan apa pun.

Bush: Apa pun yang kamu mau.

Trump: Tarik mereka dari kemaluannya. Kamu bisa melakukan apa pun.

Bush: Uh, ya, kakinya, saya hanya bisa melihat kakinya.

Trump: Oh, kelihatan bagus.

Bush: Ayo pendek.

Trump: Ooh, kaki yang bagus, huh?

Bush: Oof, minggir, sayang. Oh, kakinya bagus. Silahkan.

Trump: Selalu bagus kalau kamu tidak jatuh dari busnya. Seperti Ford, Gerald Ford, ingat?

Bush: Di bawah, tarik gagangnya. 

Trump: Halo, apa kabar? Hi!

Arianne Zucker: Hi, Pak Trump. Apa kabar? Senang bertemu denganmu.

Trump: Senang bertemu denganmu. Hebat, hebat. Kamu kenal Billy Bush?

Bush: Halo, senang bertemu denganmu. Apa kabar, Arianne?

Zucker: Sangat baik, terima kasih. Apa kamu siap untuk menjadi bintang sinetron?

Trump: Kami siap, ayo. Buat saya menjadi bintang sinetron.

Bush: Bagaimana dengan pelukan kecil untuk the Donald? Dia baru saja turun dari bus. 

Zucker: Apa kamu menginginkan pelukan kecil, sayang?

Trump: Oke, mau sekali. Melania berkata bahwa ini tidak apa-apa.

Bush: Bagaimana dengan pelukan kecil untuk the Bushy? Saya baru saja turun dari bus. 

Zucker: Bushy, Bushy.

Bush: Nah kita mulai. Luar biasa. Nah, kamu punya pasangan main yang bagus di sini.

Zucker: Iya, benar sekali.

Trump: Bagus. Silahkan.

[Video terputus]

Trump: Ayo, Billy, jangan malu-malu.

Bush: Begitu perempuan cantik muncul, dia langsung, dia pergi begitu saja. Ini selalu terjadi.

Trump: Ayo ke sini, Billy.

Zucker: Maaf, ayo ke sini.

Bush: Biarkan si kecil masuk, ayo. 

Zucker: Ya, Biarkan si kecil masuk. Bagaimana perasaanmu sekarang? Lebih baik? Sebaiknya saya saja yang di tengah. 

Bush: Sulit untuk berjalan di samping laki-laki seperti ini.

Zucker: Sini, tunggu, tunggu.

Bush: Ya, kamu masuk di tengah, nah begitu.

Trump: Bagus, itu lebih baik.

Zucker: Ini jauh lebih baik. Ini —

Trump: Ini lebih baik.

Zucker: [Mendesah]

Bush: Sekarang, kalau kamu harus memilih secara jujur salah satu di antara kami. Saya atau the Donald?

Trump: Saya tidak tahu, itu persaingan ketat.

Zucker: Tekanannya berat itu.

Bush: Serius, jika kamu harus — jika kamu harus berkencan dengan salah satu di antara kami.

Zucker: Saya tidak bisa menjawab itu.

Bush: Yang benar?

Zucker: Iya — Saya akan memilih dua-duanya.

TrumpKe arah mana?

ZuckerBelok kanan. Nah kita mulai. [tidak terdengar]

Bush: Nah, dia mulai. Saya akan meninggalkan kamu di sini.

TrumpOke.

Bush: Kembalikan mikrofon saya.

Trump: Oke. Oh, kamu sudah selesai? 

Bush: Kamu hebat, yes.

TrumpOh, bagus.

Bush: Saya akan pergi melakukan pertunjukan kami.

ZuckerOh, kamu mau reset? Oke. 

Minta maaf

Usai video tersebut dirilis, Trump kemudian meminta maaf karena komentarnya yang merendahkan perempuan. Dalam video berdurasi 1 menit dan 30 detik itu, Trump memang terlihat meminta maaf, tetapi tidak tulus.

“Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya adalah sosok yang sempurna apalagi berpura-pura untuk menjadi sosok itu,” kata Trump dalam video itu.

Mogul real estate itu mengaku telah mengatakan dan melakukan hal-hal yang telah dia sesali.

“Kata-kata yang dirilis pada hari ini dan terjadi lebih dari 10 tahun lalu, merupakan salah satu di antaranya,” ujarnya lagi.

Berikut video permintaan maaf tersebut:

Alih-alih bisa meredam persepsi publik, video tersebut justru memicu perdebatan dan kritik dari sesama rekan Trump di Partai Republik. Seorang sumber mengatakan kepada stasiun berita NBC News bahwa beberapa penasihat dan pejabat berwenang kampanyenya menyarankan kepada Trump agar dia melakukan lebih dari yang tertulis di skenario. Tujuannya, agar pesan dan upaya untuk menyampaikan permintaan maaf bisa diketahui publik, khususnya jelang debat presiden kedua pada hari Minggu waktu setempat.

Bagaimana menurut kalian? Apakah Trump menyampaikan permintaan maafnya secara tulus? Tulis di kolom komentar ya. – Rappler.com

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!