SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Robby Abbas, pengelola prostitusi online dan mucikari artis AA, mengatakan dia mengelola banyak pekerja seks, terdiri dari artis dan model.
“Kalau ditotal ya memang sampai 200,” kata Robby, Senin, 11 Mei 2015.
Robby, 32 tahun, ditangkap polisi bersama dengan artis berinisial AA di sebuah hotel bintang lima, di Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Mei 2015. Dia ditetapkan sebagai tersangka, sementara AA dibebaskan karena statusnya hanya sebagai saksi.
(BACA: Amel Alvi bantah ditangkap terkait prostitusi online)
Robby mengatakan dia tidak pernah merekrut artis dan model, namun justru didatangi oleh mereka untuk “pekerjaan sampingan.” Dia tenar karena omongan dari mulut ke mulut.
Pekerjaan berpenghasilan sampai Rp 5 juta sebagai penata rias yang dimulainya sejak 1999 ditinggal Robby pada 2012 karena bisa mendapatkan pemasukan yang lebih dengan menjajakan artis dan model.
“Saya bisa dapat Rp 16 juta sekali menjual, pokoknya jatah saya 20 persen,” katanya.
Selektif memilih pelanggan
Tak hanya pekerjanya yang kelas atas, pelanggannya juga diseleksi. Hanya orang-orang yang bisa membuktikan diri mampu membayar tarif yang mahal yang akan diterimanya.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Kombes Audie Latuheru, RA tidak langsung menyepakati transaksi, dan tidak pernah menyepakati online.
“Dia sangat teliti dan pelanggannya juga dipantau terus sebelum sepakat,” kata Audie, Senin, 11 Mei.
Kesepakatan dilakukan dalam pertemuan tatap muka, untuk menilai kemampuan calon pelanggan membayar “pekerja seks” yang dia kelola. Pertemuan itu biasanya dilakukan di tempat makan elite, untuk memastikan kalau si pelanggan bisa membayar jasa mahal pekerja seks.
“Dia harus memastikan jika pelanggan itu memang potensial,” kata Audie. “Juga untuk menghindari pelanggan-pelanggan yang tidak diharapkan seperti polisi.”
Bila dinilai tidak mampu, maka transaksi tidak jadi dilakukan. Namun kalau dinilai mampu dan sepakat, Robby akan meminta uang muka 30 persen kepada pelanggan.
Menurutnya, sebagian besar kliennya adalah pengusaha. “Kalau pejabat tidak tahu, cuma tahu pengusaha.”
Baik pekerja seks maupun pelanggannya akan diperiksa
Polisi sudah mendapatkan nama-nama para “pekerja” Robby, dan dalam waktu dekat akan memanggil mereka.
“Kamis diperiksa untuk salah satu wanita dan pelanggannya,” kata Audie. “Enggak perlu sampai 200 orang kalau tiga atau satu saksi sudah cukup untuk dimintai keterangan.”
Robby sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 286 KUHP tentang pemucikarian, dan bila terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman satu tahun penjara.
Ahok tak kaget
Gubernur Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama mengatakan dia tidak heran dengan adanya prostitusi kelas atas ini.
“Prostitusi kelas atas sudah ada sejak saya masih mengompol,” katanya. “Cuma kita munafik saja pura-pura tidak tahu.
Menurutnya, tingkat korupsi yang tinggi terkait dengan maraknya prostitusi kelas atas.
“Mana bisa pejabat bayar mahal kalau tidak korupsi?” — Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.