Pilot dikira mabuk, penerbangan Citilink sempat tertunda

Amir Tedjo

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilot dikira mabuk, penerbangan Citilink sempat tertunda
Pilot telah menjalani tes urin di klinik bandara

SURABAYA, Indonesia – Dunia penerbangan Indonesia kembali tercoreng. Setelah tergelincirnya pesawat Wings Air di Bandara A.Yani Semarang pada Ahad lalu, kini dunia penerbangan kembali dikejutkan dengan adanya kasus dugaan pilot mabuk saat hendak take off.

Akibat insiden ini, pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 800 tujuan Surabaya-Jakarta yang membawa 154 penumpang harus mengalami penundaan selama 65 menit karena diduga pilot masih mabuk.

Dugaan ini muncul dari para penumpang yang sudah berada dalam pesawat sesaat sebelum take off. “Saat memberikan pengumuman suara pilot bergetar seperti masih dalam kondisi mabuk,” kata seorang penumpang Citilink.

Adanya keterlambatan ini diakui Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar. Namun ia membantah keterlambatan terjadi karena pilot sedang mabuk. 

Benny mengatakan pesawat QG 800 Citilink Indonesia rute Surabaya-Jakarta semula dijadwalkan take off pada pukul 05.15. Namun adanya insiden ini membuat pesawat baru take off pada pukul 06.20 wib.

Keterlambatan, kata Benny, bukan karena pilot sedang mabuk. Mengenai suara pilot yang terdengar bergetar saat memberikan pengumuman, Benny melanjutkan, karena pilot merasa grogi karena dirinya terlambat.  

“Pilot datang terlambat. Padahal sesuai dengan SOP pilot harus datang satu jam sebelum penerbangan untuk melakukan pengecekan pesawat,” kata Benny.

“Akhirnya karena mengakibatkan potensi (delay) yang berkepanjangan kami mengganti pilot yang bersangkutan dengan pilot lainnya,” Benny melanjutkan.

Sementara pilot yang dikira mabuk telah dibawa ke klinik kesehatan bandara untuk melakukan tes urin dan tes fisik. “Tes awal hasilnya dinyatakan negatif,” kata Benny. Namun pilot tersebut masih harus menjalani pemeriksaan medis lengkap di Balai Kesehatan Penerbangan di Jakarta.

Benny mengapresiasi sikap kritis para penumpang yang peduli dengan keselamatan penerbangan. Selain itu, dia juga menyatakan permohonan maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang dialami para penumpang. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!