Berbuka puasa Ramadan di Masjid Biru Armenia

Hermanus Prihatna

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berbuka puasa Ramadan di Masjid Biru Armenia

ANTARA FOTO

Umat Islam di Armenia terhitung hanya satu persen, tapi pemerintah tetap memberi kenyamanan agar warganya dapat beribadah

JAKARTA, Indonesia — Terlindung di antara gedung-gedung apartemen di tepi jalan ramai Mashtots Avenue nomor 12, berdirilah satu-satunya masjid yang masih aktif di negeri Armenia yang dikenal sebagai Masjid Biru atau Blue Mosque of Yerevan. 

Masjid Biru tersebut dibangun pada 1766 atas perintah Hussein Ali Khan yang kala itu menjadi Gubernur Yerevan. Terdapat ruang salat seluas 442 meter persegi, kubah utama setinggi 20 meter, dan menara setinggi 24 meter. 

Pintu masuk Blue Mosque of Yerevan yang berdiri di tepi jalan Mashtots Avenue, Yerevan. Foto oleh Hermanus Prihatna/Antara

Selain itu juga terdapat sebuah ruangan perpustakaan, galeri foto, dan 26 ruang kelas untuk belajar agama.

Pada hari pertama Ramadan 2017, beberapa pengurus masjid, yang umumnya adalah warga Armenia keturunan Persia, tampak sibuk menyiapkan tempat untuk mengaji dan berbuka puasa bersama. 

Jemaah menunaikan salat Magrib pada bulan Ramadan di Blue Mosque of Yerevan. Foto oleh Hermanus Prihatna/Antara

Saat memasuki masjid dengan warna karpet serba merah itu, sekitar 15 orang pria dewasa sedang mengaji bergantian, dipimpin Imam Masjid Ahmed Shajaan. Sementara di sudut ruangan lain, beberapa orang, termasuk anak-anak menyiapkan hidangan untuk berbuka. 

Hidangan berbuka yang disuguhkan di atas plastik sepanjang empat meter dengan diameter 50 cm untuk masing-masing orang berupa sepotong roti, segelas teh manis, segelas susu, tiga biji kurma, telur rebus, keju, irisan mentimun, dan tomat. 

Pengurus masjid mempersiapkan makanan untuk berbuka puasa Ramadan. Foto oleh Hermanus Prihatna/Antara

Armenia merupakan sebuah negara yang berada di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia dan masih berada di wilayah benua Asia. Namun sama halnya dengan Turki, negara ini juga menginginkan agar bisa menjadi bagian dari Uni Eropa. 

Mayoritas agama masyarakat Armenia adalah Kristen. Pada 301 Masehi, Armenia adalah negara pertama di dunia yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi yang dideklarasikan oleh Raja Tiridates III. Dalam perkembangannya sekarang sudah ada toleransi untuk memeluk agama lain. 

Jemaah berbuka puasa Ramadan di Blue Mosque of Yerevan. Foto oleh Hermanus Prihatna/Antara

Agama Kristen dipeluk 97 persen populasi Armenia, disusul Katolik dan Kristen Ortodoks, sementara pemeluk Islam terhitung satu persen dari populasi atau sekitar ribuan jiwa. 

Hingga saat ini pemerintah Armenia tetap mempertahankan keberadaan Masjid Biru yang berada di negara itu termasuk kenyamanan jemaahnya saat Ramadan berlangsung. —Antara/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!