SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
BANDUNG, Indonesia – Partai Golkar akhirnya secara resmi mencabut dukungannya terhadap Ridwan Kamil dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat pada tahun 2018. Surat bernomor R-552/GOLKAR/XII/2017 itu ditanda tangani oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Dengan demikian, 17 kursi milik Partai Golkar yang semula dikuasai Ridwan akhirnya lenyap. Lalu, bagaimana reaksi pria yang akrab disapa Kang Emil itu?
“Saya mah santai. Jangan jadi politikus atau pemimpin kalau kagetan atau baperan. Karena setiap saat pasti ada breaking news yang disukai atau tidak disukai. Hidup mah santai saja. Lihat wajah saya, semangat begini. Saya mah happy-happy aja,” ujar Emil kepada media yang menemuinya di Pendopo Kota Bandung pada Senin, 18 Desember.
Ia mengaku secara resmi belum menerima surat pencabutan dukungan tersebut hingga siang tadi. Pria yang pernah berprofesi sebagai arsitek itu hanya mendengar kabar dan melihat surat pencabutan dukungan dari foto yang dibagikan di media sosial.
Semula, Emil sempat mengantongi 38 kursi. Lebih dari cukup untuk dapat maju sebagai cagub pada Pilkada 2018. Namun, kini hanya tersisa 21. Memang posisi Emil tetap aman, karena syarat untuk maju sebagai cagub yakni memiliki suara minimal 20 kursi.
“Artinya, kalaupun iya berita itu (pencabutan dukungan Partai Golkar benar), majunya saya ke Pilgub Jabar masih memadai,” katanya lagi.
Dalam surat pemberitahuan tersebut, partai berlambang beringin mencabut dukungan bagi Emil karena hingga batas waktu yang ditentukan, ia belum juga menentukan Daniel Muttaqin Syafiuddin sebagai Wakil Gubernur. Padahal, Golkar berharap sudah menerima respons pada 25 November lalu.
Tapi Emil berkilah, menentukan calon wakilnya bukan perkara gampang. Karena itu, Emil menggelar konvensi dengan melibatkan tokoh-tokoh Jabar untuk memberikan penilaian terhadap enam orang calon wakil gubernur yang diusulkan parpol koalisi, yakni Saan Mustopa dari Demokrat, Maman Imanulhaq dan Syaeful Huda dari PKB, Asep Ahmad Maoshul Affandi dan Uu Ruzhanul Ulum dari PPP, dan Daniel Muttaqien dari Golkar.
Emil juga membantah tudingan dirinya kurang melakukan komunikasi politik dengan Golkar.
“Alasan mah bisa dicari. Saya yakin media lebih pintar, betulkah alasan itu? Media cari sendiri (dan) akan ketemu sebuah kebenaran. Silakan media tanya sendiri apa kebenarannya,” katanya.
Emil menghindar?
Sementara, di luar Pendopo Kota Bandung sesaat sebelum Emil menyampaikan pernyataan ke media, ada lima orang yang ditugaskan oleh DPP Partai Golkar. Mereka bertugas menyerahkan salinan surat pencabutan dukungan terhadap Emil. Surat pencabutan dukungan itu dilampirkan bersama surat pengantar dari DPD Partai Golkar Jawa Barat yang ditandatangani Wakil Ketua, MQ Iswara dan Sekretaris, Ade Barkah.
Namun, sayangnya, mereka tidak dapat menyerahkan secara langsung. Sebab, Emil sudah berangkat ke Jakarta tanpa sempat menemui mereka. Lima orang perwakilan Golkar itu pun mengaku kecewa lantaran tidak ditemui Emil.
“Sangat kecewa kita datang sudah baik-baik. Janjinya begitu, sebentar (akan ditemui),” ungkap Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan HAM DPD Jabar, Sardjono dengan nada kesal.
Ia mengaku tidak mendapat penjelasan apa pun dari tuan rumah. Padahal, ia akan menyampaikan surat penting. Akhirnya, dua lembar surat penting dari Golkar itu hanya diterima oleh satpam.
“Yang penting kita sudah dapat tanda terima,” kata dia.
Emil memang berangkat ke Jakarta dan dijadwalkan menerima penghargaan Leadership Award pada pukul 19:00 WIB. – Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.