Indonesia: hentikan kekerasan di Gaza

JAKARTA, Indonesia – Indonesia turut menyerukan agar aksi-aksi kekerasan di Jalur Gaza segera dihentikan. Indonesia juga mendorong adanya gencatan senjata antara Israel dan Palestina. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut, aksi kekerasan yang menewaskan 172 warga Palestina sebagai tragedi kemanusian yang harus dihentikan. 

“Indonesia berdiri di depan dalam memperjuangkan diplomasi untuk segera menghentikan aksi-aksi militer Israel di Palestina,” kata Presiden di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan, negara-negara Islam, negara anggota gerakan nonblok, negara di kawasan Teluk, serta seluruh komunitas global memiliki tanggung jawab untuk menghentikan aksi kekerasan yang terjadi di Jalur Gaza.

Diplomasi Indonesia

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, Indonesia turut menjalankan perannya melalui jalur diplomatik di kancah internasional terkait upaya penghentian kekerasan di Jalur Gaza. Peran ini, di antaranya, ditunjukkan di tingkat Gerakan Nonblok dan Organisasi Kerja Sama Islam.

“Pendek kata, diplomasi bekerja di (Pertemuan Gerakan Nonblok di) New York, di Jenewa, termasuk di Sidang Khusus HAM PBB,” kata Marty di Jakarta.

Namun, mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB ini menggarisbawahi tantangan dalam upaya menghentikan aksi kekerasan di Jalur Gaza. Israel, kata Marty, kerap tidak mengindahkan seruan internasional.

Bantuan 1 Juta Dollar AS

Selain bantuan di jalur diplomasi, Marty mengatakan, Indonesia juga menyalurkan bantuan sebesar 1 juta dollar AS untuk Palestina. 

“Kami juga berkomunikasi dengan Duta Besar Palestina di Jakarta untuk (mendiskusikan) bantuan obat-obatan. Harus dipastikan obat-obatan apa yang diperlukan, dan bagaimana cara penyalurannya,” kata Marty di Jakarta.

Terkait bantuan ini, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, menyampaikan apresiasinya terhadap peran Indonesia. Bantuan ini sangat berharga bagi rakyat Palestina. 

“Alhamdulilah kami menerima dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia. Kepada rakyat Indonesia, terima kasih atas dukungan dan donasinya,” kata Fariz.

Tekanan Internasional

Israel terus menggempur Palestina secara masif sepekan ini. Kelompok HAM yang bekerja di Palestina mengatakan, sekitar 75 persen korban tewas di Palestina merupakan warga sipil. Badan PBB untuk pengungsi Palestina menyebut, tak kurang 25 persen korban tewas adalah anak-anak. 

Maka itu, dunia internasional terus mendesak Israel menghentikan serangan. Desakan, misalnya, disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Ban mengatakan, sudah terlalu banyak korban yang tewas di kalangan sipil.

Tak hanya itu, para menteri luar negeri anggota Liga Arab juga telah mendesak Israel segera menghentikan serangannya ke Palestina. Mereka juga menekankan pentingnya perlindungan kepada rakyat Palestina. – Rappler.com