Harga minyak dunia turun lagi: Skenario harga BBM di Indonesia berubah?

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Harga minyak dunia turun lagi: Skenario harga BBM di Indonesia berubah?

AFP

Harga minyak dunia turun lagi, antara lain karena inovasi energi di AS kini menuai hasil. Kartel OPEC kelabakan. Bagaimana upaya Indonesia antisipasi berubahnya rezim minyak dunia?

Pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyiapkan skenario baru harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk skenario menurunkan harga yang baru dinaikkan 18 November lalu. Informasi ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil usai rapat di kantor Menteri Keuangan, Rabu (3/12).   

Skenario disiapkan karena harga minyak dunia yang menurun. Jika dalam dua bulan ini harga internasional turun, dan stabil, maka tidak tertutup kemungkinan menurunkan lagi harga BBM. 

Dalam keterangan kepada media, dua jam sebelum pengumuman kenaikan BBM, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, harga internasional bukan satu-satunya pertimbangan. Ada pertimbangan kurs US dolar terhadap rupiah, antara asumsi di APBN 2015 dengan rata-rata kurs dalam setahun berjalan.  

Kemarin, Menkeu juga menyampaikan kekhawatiran turunnya penerimaan pajak dari sektor migas jika harga terus turun. Dalam dua hari ini, harga minyak dunia jenis Brent diperdagangkan di bawah harga US$70 per barel. Tren masih menurun dari posisi termahal US$116 per Barel Juni lalu. 

Bukan tidak mungkin, pemerintah kali ini mengakomodir usulan sejumlah pihak yang menghendaki harga BBM dikaitkan dengan naik turun harga pasar internasional. Ini sudah terjadi di banyak negara, termasuk di AS yang kini menikmati harga BBM lebih murah. Di Peru, negara yang saat ini sedang saya kunjungi, harga BBM juga mengikuti harga swasta. Stasiun pengisian bahan bakar umum juga dimiliki swasta. 

Skenario jalan tengah bisa dilakukan dengan memberikan batas atas harga bagi BBM, jika harga internasional naik. Sementara jika harga internasional turun, mengikuti harga pasar.   

Misalnya, jika harga naik, maka angka subsidi untuk 2015 dipatok maksimal Rp 1.000 per liter. Saat ini subsidi BBM Rp 1.500 per liter.   

Tentu saja dengan catatan semua pekerjaan rumah berat, mulai dari menangkapi mafia-mafia migas sebagaimana yang terus diteriakkan Jokowi sejak zaman kampanye, reformasi di Petral sebagai unit pengimpor minyak di bawah PT Pertamina, efisiensi kilang, dan sejuta PR lainnya dikerjakan dengan tuntas dalam enam bulan ini. 

Khusus untuk investasi di kilang minyak, pemerintah akan memberikan tax holiday untuk merealisasikan target pembangunan kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari. “Untuk sementara kita kasih 10 tahun tax holiday.  Kalau ada yang minta di atas itu kita review,” kata Menkeu Bambang, sebagaimana dikutip laman Kontan. 

Fasilitas tax holiday ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 192/PMK.011/2014. PMK ini adalah kepanjangan dari aturan tax holiday sebelumnya, No. 130/PMK.011/2011.  

Perusahaan yang mendapatkan fasilitas ini dapat pembebasan pajak penghasilan badan paling lama 10 tahun dan paling singkat lima tahun. Setelah berakhirnya pembebasan PPh badan¸ wajib pajak yang bersangkutan akan diberikan pengurangan PPh badan sebesar 50 persen dari PPh terutang selama dua tahun pajak.   

Fasilitas diberikan kepada industri pionir, yakni industri logam dasar, pengilangan minyak bumi, permesinan, sumber daya terbarukan. dan peralatan komunikasi dengan rencana investasi minimal Rp 1 triliun.            

Kita boleh berharap insentif fiskal ini menarik minat investor di bidang pengilangan minyak bumi. Tapi saya lebih tertarik untuk melihat dampaknya bagi tumbuhnya inovasi di bidang energi. Ini yang nyaris dilupakan sepanjang sejarah Indonesia merdeka, karena kita lama dininabobokan dengan klaim sebagai negara pengekspor minyak.  Padahal sudah lama jadi net importer.

Inovasilah yang membuat AS kini menjadi negara yang kondisi ekonominya paling baik. Kantor Administrasi Informasi Energi AS mengumumkan produksi minyak negeri Paman Sam mencapai sembilan juta barel per hari tahun ini. Angka ini diprediksi terus meningkat.  

Organisasi Pengekspor Minyak Dunia, OPEC, yang selama ini dituding bekerja bagaikan kartel, kelabakan jika produksi minyak AS meningkat secara stabil. Jika produksi dan kelebihan untuk stok sudah berhasil dipenuhi, maka penghalang ekspor minyak AS akan terbuka. Minyak AS akan melanglang buana ke negara tujuan yang membutuhkan. Sekarang sudah terasa dampaknya. Harga dunia turun. Negara kartel minyak termasuk penikmat seperti Rusia kelabakan.            

AS kini menikmati oil boom, dari inovasi Oil Shale, yang diproduksi dengan horizontal drilling dan hydraulic fracturing, yang dilakukan di kebanyakan lahan milik swasta. Minyak “ditangkap” di lapisan-lapisan bebatuan dan pasir.  

The Wall Street Journal edisi 1 Desember menulis opininya, rezim minyak yang baru, yang sepenuhnya dijalankan atas inovasi pebisnis swasta, kini terbukti efektif menjadi pilar ekonomi ketimbang skema yang direncanakan pemerintah. Di Indonesia inovasi energi harus dilakukan secara serius berdasarkan potensi yang ada di bumi Pertiwi.           

Ini yang seharusnya dimulai oleh Pemerintahan Presiden Jokowi. Ibarat judul lagu, it’s now or never. —Rappler.com

Uni Lubis, mantan pemimpin redaksi ANTV, nge-blog tentang 100 Hari Pemerintahan Jokowi. Follow Twitter-nya @unilubis dan baca blog pribadinya di unilubis.com.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!