Dialog JK dengan keluarga penumpang, dan secercah harapan di perairan Belitung

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dialog JK dengan keluarga penumpang, dan secercah harapan di perairan Belitung
Menurut Basarnas, ada segumpal minyak di Perairan Belitung. Masih ada harapan.

 

JAKARTA, Indonesia- Wakil Presiden Jusuf Kalla berdialog dengan keluarga penumpang Air Asia QZ8501. Dialog itu berlangsung dengan suasana kekeluargaan. Keluarga penumpang tak bisa menahan rasa cemas, dan meminta JK untuk segera memberi kepastian.

Menjawab pertanyaan keluarga penumpang, dan juga kru, Wakil Presiden mencoba untuk memberi jaminan, bahwa pemerintah telah mengerahkan daya dan upaya mencari pesawat yang masih hilang itu. “Saya memahami kehilangan saudara, Ibu, Bapak, adik adalah suatu hal yang sangat menyedihkan. Karena itu lah Kita doakan saudara untuk sabar. Pemerintah akan bersama Anda semua,” ujar JK dalam dialog bersama keluarga di Bandara Juanda, Senin, 29 Desember 2014.

JK juga berjanji, pemerintah akan membuka pintu informasi mengenai perkembangan pencarian pesawat tersebut. “Bapak presiden dan Saya akan terus pantau itu. AU (Angkatan Darat) kita, AL (Angkatan Laut) kita akan selalu berusaha keras untuk itu,” katanya.

Keluarga penumpang menanti kabar, baik atau buruk 

Dalam dialog itu, keluarga penumpang berkali-kali meminta JK untuk memastikan nasib pesawat itu bisa segera diketahui. “Kami mohon dengan hormat, Kami mohon batas pencarian itu sampai kapan,” kata salah seorang keluarga.

JK kemudian mengatakan bahwa pemerintah tidak memberi batas waktu pencarian. “Yang penting berusaha keras sehingga presiden tidak berikan batas, yang penting adalah usaha keras,”  katanya.

Keluarga penumpang yang lain mengapresiasi langkah pemerintah, dan mengaku akan menerima apa pun hasil pencarian tim SAR. “Kami ingin keluarga Kami ketemu, Pak. Kami tetap berserah, Kami ingin tahu saja,” katanya.

JK gagas crisis center terpadu

Untuk memudahkan akses bagi keluarga-keluarga ini, JK kemudian menjanjikan crisis center terpadu di sebuah hotel. “Saya minta tadi agar informasi sebaiknya ruang seperti ini diadakan di hotel, biar tengah malam pun klo ada info bisa diketahui,” katanya.

JK meminta ruangan itu didesain untuk pusat informasi bagi para keluarga, yang nanti akan langsung terhubung dengan laporan dari media dan internet, sehingga bisa memantau pergerakan tim SAR secara online. “Kalau perlu suara pilot pun didengarkan,” katanya.

KONFERENSI PERS. Presiden Joko Widodo dan Kepala Basarnas Bambang memberikan keterangan pers terkait hasil pencarian Pesawat Air Asia QZ 8501, Senin, 29 Desember 2014/Rappler

Jokowi Sampaikan dukungan moral pada keluarga dari Jakarta

“Saat mendengar kabar hlangnya pesawat posisi Saya waktu itu di Wamena (Papua). Saya sangat terkejut. Saya rasakan kegelisahan keluarga penumpang dan awak pesawat, sebagaimana dirasakan seluruh warga masyarakat Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di kantor Badan SAR Nasional.

Saat itu juga, Presiden Jokowi memerintahkan Basarnas untuk mengerahkan segala daya dan upaya mencari pesawat yang hilang tersebut, dibantu Tentara Nasional Indonesia, dan instantsi lainnya.

“Saya juga memerintahkan Wakil Presiden (Jusuf Kalla) untuk memimpin langsung koordinasi pencarian pesawat tersebut,” katanya.

Hari kedua: sinyal darurat, genangan minyak, dan secercah harapan

Masih dalam keterangan pers yang sama, bersama Presiden Jokowi, Kepala Badan SAR Nasional  Bambang Soelistyo, mengatakan bahwa di hari kedua, pencarian diperluas hingga tujuh sektor, baik di udara maupun di laut. “Totalnya pesawat 11 fixed wings, 12 rotary wings. Kapal ada 37, gabungan dari Singapore 3, Australia 2, Malaysia 1, dan Singapore 1 pesawat,” katanya.

Hasil terakhir hari ini, dinamika tentang adanya signal emergency. “Saya paham info ini jadi harpaan bagi keluarga. Signal emergency pukul 9 pagi tadi oleh pihak Australia. Posisinya kalau ada di peta, posisinya ada pada sektor 7 dan 5, dekat dengan letak perkiraan awal posisi pesawat terakhir lose radar contact,” katanya.

Kemudian menjelang siang, tim kembali mendapat sinyal darurat. Posisinya masih sama, dip eta, kurang lebih antara Kepulauan Bangka dan Belitung.

Namun, ketika dicek, ternyata sinyal darurat di pagi hari berasal dari personal locator beacon (PLB). PLB berasal dari perorangan, bukan pesawat.  Sementara itu, untuk sinyal darurat di malam hari, ternyata berasal dari Uni Emirates.

“Kita sudah lakukan pencarian di koordinat ini dengan pesawat dan kapal. Untuk yang pertama, tidak dipertemukan bagian atau serpihan dari pesawat,” katanya.

Namun, lanjut Bambang, salah satu pesawat TNI yang melakukan pencarian di posisi timur Pulau Belitung mendeteksi semacam genangan minyak. “Yang Kita lakukan saat ini, KRI Patimura sedang menuju ke arah titik yg diperkirakan genangan minyak. tapi belum disimpulkan genangan minyak itu adalah minyak dari pesawat,” katanya.

Untuk Selasa besok, kata Bambang, wilayah pencarian menggunakan sektor yang sama. “Setidaknya ada empat tambahan sektor besok. Dua di daratan bagian wilayah barat Kalimantan Barat. Dua sektor lagi, sebelah selatan dari Pulau Belitung,” katanya. – ATA, Abdul Qowi Bastian, Febriana Firdaus/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!