Kata Jokowi soal kenaikan harga barang pokok dan tol

Adelia Putri

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kata Jokowi soal kenaikan harga barang pokok dan tol

EPA

Menurut presiden, Indonesia mengalami deflasi di Januari dan Febuari. Inflasi pun sangat rendah di bulan Maret.

JAKARTA, Indonesia — Kritik masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo semakin keras akhir-akhir ini. Selain permasalahan hukum dan politik yang mendera, pemerintah juga disalahkan atas harga berbagai kebutuhan pokok yang terus merangkak naik, terutama sejak kenaikan harga BBM yang diikuti kenaikan harga lainnya.

Pada sebuah wawancara di Radio Elshinta hari Selasa Pagi, Jokowi menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kenaikan harga tersebut: 

 

1. PPN 10% dari tarif jalan tol ditunda

Pengendara mobil kini bisa meredam amarah mereka karena pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% dari tarif tol dibatalkan, setidaknya sampai April. 

“Kami stop. Tidak ada PPN untuk jalan tol. Tidak April,” katanya.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro awalnya berencana mengenakan PPN bersamaan dengan kenaikan tarif tol. 

“Itu masih ada dua skema. Bisa diterapkan serentak atau mengikuti naiknya tarif jalan tol,” kata Bambang sebagaimana dikutip okezone.com minggu lalu. 

Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito berharap agar kenaikan serentak. 

“Biar enggak dua kali. Sekali saja pas dia naik plus PPN,” ucap Sigit.

 

2. Kenaikan Elpiji 3 kilogram tidak jadi naik

Untuk gas tabung, Jokowi membantah bahwa akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat. Namun ini hanya berlaku untuk tabung 3 kg.

“Elpiji 3 kg tidak naik,” ujarnya. “Yah, saya cuma ngomong yang 3 kilogram, soalnya ini untuk usaha-usaha kecil. Kan yang 12 kg untuk yang mampu.”

Pada Januari, Direktur Jenderal Minyak dan gas Kementerian ESDM IGN Wiratmadja mengatakan pemerintah berencana akan mengumumkan harga baru gas elpiji dalam waktu sebulan. Bila jadi, rencananya total kenaikan harga isi ulang gas melon adalah Rp 3.000. 

“Agen, distributor, dan lainnya, biaya operasional mereka kan naik semua. Padahal harga dari dulu belum naik. Jadi mereka menerbitkan usulan, kita evaluasi dan ada kemungkinan kalau dinaikin Rp 1.000 (per kilogram),” kata Wiratmadja seperti dikutip oleh republika.com

“Intinya Pertamina tidak boleh rugi, pemerintah tidak boleh rugi, dan masyarakat tidak dirugikan. Agen tidak rugi. Kalau mereka bangkrut kan ga bagus juga,” ujarnya.

3. Harga beras segera normal

Jokowi juga optimis harga beras akan segera stabil secepatnya, terutama setelah pemerintah menjalankan operasi pasar beberapa waktu yang lalu.

“Ini masalah demand dan supply. Kalau tidak mau naik ya gampangnya impor saja. Bisa saja, harga pasti langsung murah dan stabil, tapi tidak kita lakukan karena kita punya target swasembada beras,” jelas Jokowi.

“Kita lihat stok (beras) Bulog di provinsi ada kesiapan, ya kita lepas (ke pasar melalui operasi raskin). Bulan lalu ada 400 ribu ton kita lepas. Sekarang posisi harga di pasar sudah hampir normal.”

Harga beras kualitas rendah di Jakarta Timur yang tadinya Rp 8.000 dan sudah naik hingga Rp 10.000 kini sudah turun kembali menjadi Rp 8.500. Di Tangerang, harga yang tadinya Rp 7.500 dan naik ke Rp 8.500 kini sudah turun ke Rp 8.000. 

“Artinya sudah turun (Rp) 1.500 sampai 2.000,” ujar Jokowi.

Jokowi yakin dengan adanya panen raya sebentar lagi, permasalahan beras akan segera teratasi.

“Dalam 1-2 bulan ini akan normal karena semua panen, di Ponogoro, Ngawi, Jawa Tengah. Minggu ini, di Jawa Barat, Indramayu, dan sekitarnya. Jadi kalau panen raya semua akan aman.”

4. Jokowi: Masyarakat biasa dengan kenaikan harga BBM

Sementara itu, terkait dengan kenaikan harga BBM, Jokowi mengatakan bahwa harga mengikuti harga dunia.

“Kita membiasakan masyarakat, kalau negara lain bisa mengikuti, saya kira kita juga sama. Naik turunnya juga tidak drastis langsung melonjak,” kata Jokowi. 

Harga resmi bensin premium naik dari Rp 6.600 ke Rp 6.800. Tapi di SPBU di Jakarta dan daerah sekitarnya, dijual dengan harga Rp 6.900. 

“Naik Rp200, jadi masyarakat terbiasa dengan hal itu, membiasakan.” 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!