Rangkuman hari ketiga KAA: Palestina, Nigeria, Yaman, Mongolia

Adelia Putri

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Rangkuman hari ketiga KAA: Palestina, Nigeria, Yaman, Mongolia

DANY PERMANA

Pidato Jokowi, RI ingin buka kantor perwakilan di Ramallah, pertemuan bilateral dengan Nigeria dan Mongolia, dan kepemimpinan Indonesia di bidang maritim.

JAKARTA, Indonesia — Hari ketiga Konferensi Asia Afrika telah berakhir, Selasa, 21 April 2015. Berikut adalah rangkuman dari kegiatan-kegiatan yang terjadi selama perhelatan tingkat dunia ini.

1. Presiden Jokowi buka Asia-Africa Business Summit

Presiden Joko “Jokowi” Widodo membuka Asia Africa Business Summit sekitar pukul 9 pagi. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh kedua benua.

“Jumlah penduduk mencapai 5,4 miliar jiwa — mewakili 75% penduduk dunia — yang sebagian besar masih miskin. Untuk inflasi, di negara Afrika hanya mencapai 6,6%, dan di Asia inflasi mencapai 4,7%, di ASEAN 4,6%,” jelasnya.

“Menghadapi tantangan tersebut, kita harus meningkatkan kerjasama, khususnya ekonomi dan perdagangan, meminimalkan hambatan perdagangan, dan meningkatkan fasilitasi perdagangan. Langkah-langkah tersebut tentu harus sejalan dengan sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, tertib, dan menguntungkan.

“Saya mengajak negara Asia Afrika untuk mengembangkan sistem ini. Saya juga mengajak negara-negara sahabat di Asia Afrika untuk mempermudah lisensi badan usaha dan menanamkan investasi melalui kemitraan di pemerintahan.

2. Jokowi tegaskan dukungan pada Palestina

Jokowi kembali tegaskan akan mendukung kemerdekaan Palestina. Foto oleh Gatta Dewabrata/Rappler

Usai berikan pidato, Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah pada Selasa pagi. Keduanya membicarakan penguatan kerja sama kedua negara dan dukungan atas usaha Palestina mendapatkan pengakuan dunia. 

“Yang harus digarisbawahi adalah penjajahan di Palestina harus diakhiri,” kata Jokowi. “Kita sampaikan dukungan penuh untuk (pengakuan Palestina) di PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa),” lanjutnya.

Ia juga berjanji akan mengadakan pertemuan lanjutan untuk membahas langkah-langkah konkrit untuk mencapai tujuan ini. (BACA: Jokowi: Penjajahan di Palestina harus diakhiri

3. Menlu Retno protes serangan di Yaman

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuannya dengan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia menanyakan apa yang terjadi pada Senin, 20 April, di Yaman. Sebuah ledakan terjadi di gudang amunisi di dekat gedung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Sana’a, dan akibat ledakannya merusak gedung kedutaan. 

Dubes Arab mengakui secara tidak langsung bahwa serangan itu dilakukan oleh pihaknya.

Duta besar menegaskan atau mengulangi bahwa ini (KBRI) bukan direct target, jadi yang seperti saya sampaikan bahwa ini bukan target, ada target lain, tetapi imbasannya adalah ke KBRI Sana’a,” kata Retno. 

(BACA: Dua staf KBRI Sana’a terluka akibat ledakan bom di Yaman)

“Pada tanggal 26 Maret, pemerintah Indonesia sudah memberikan informasi mengenai longitude dan latitude dari perwakilan kita di sana, baik KBRI maupun wisma Indonesia, kita sudah berikan koordinatnya dengan harapan bahwa karena ini adalah misi diplomatik, maka harus diindungi.

“Saya juga minta penjelasan apa yang dilakukan pemerintah Saudi terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi. 80 persen dari KBRI kita di Sanaa dalam kondisi rusak dan semua mobil yang ada di KBRI juga dalam kondisi rusak. Jadi, itulah yang saya sampaikan kepada Duta Besar Arab Saudi, dan beliau berjanji akan menyampaikan pertanyaan saya ini kepada pemerintah Saudi di Riyadh.”

Namun Retno menegaskan bahwa hubungan Indonesia-Arab Saudi masih sangat baik dan hal ini tidak akan mengganggu hubungan bilateral kedua negara.

4. Pertemuan bilateral Indonesia dan Nigeria 

Menlu Retno Marsudi dan Menlu Nigeria Aminu Wali bertemu untuk membahas kerja sama kedua negara. Nigeria, menurut Retno, adalah salah satu rekan terbesar Indonesia di Afrika dengan perdagangan bernilai sekitar 4 miliar dolar dan peningkatan per tahun mencapai 33%.

Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi dua arah, yakni pendidikan, kerjasama antar masyarakat, anti-terorisme, dan anti-narkoba. 

“Indonesia juga mengapresiasi dukungan yang diberikan Nigeria atas pencalonan Indonesia menjadi anggota (Dewan Keamanan) tidak tetap PBB pada tahun 2019-2020,” kata Retno,

5. Pertemuan bilateral Indonesia dan Mongolia

Dalam pertemuan bilateral antara Menlu Retno dan Menlu Mongolia Lundeg Purevsuren, kedua negara membahas peningkatan kerjasama ekonomi kedua belah pihak. Selain itu, dibahas pula pemberian dukungan politis satu sama lain di panggung Internasional. 

“Indonesia meminta dukungan Mongolia untuk bisa menjadi anggota tidak tetap DK (Dewan Keamanan) PBB pada tahun 2019-2020, dan Mongolia juga meminta dukungan kita kala mencalonkan diri menjadi UN non-permanen member pada tahun 2023-2034,” kata Retno.

6. Menko Maritim bertemu negara-negara kepulauan 

Dalam acara yang diadakan secara paralel dengan KAA, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo bertemu dengan 8 menteri luar negeri, 2 wakil menteri, dan berbagai duta besar serta utusan dari negara-negara Small Island Developing States (SIDS), Indian Ocean Rim Association (IORA), dan negara-negara kepulauan lainnya.

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas poin ke-14 dalam rancangan Post-2015 Development Agenda mengenai kelautan. Poin tersebut berisikan komitmen dunia mengurangi polusi laut, menjaga ekosistem, usaha perikanan yang berkelanjutan, hingga pengaturan subsidi bahan bakar bagi kapal besar. Hal ini nantinya akan dibahas dan disetujui dalam sidang PBB September ini.

Mengapa ini penting?

“Indonesia sekarang ditunggu kepemiminpinannya, khususnya dalam bidang maritim karena kita negara kepulauan terbesar,” kata Indroyono.

“Kalau poin ini dijadikan program dunia, semua pembangunan dunia, sumber daya yang ada akan mengarah kesana. Ini sesuai dengan visi presiden untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Kalau diselaraskan, kan jadi klop,” kata Indroyono. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!