SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Pada hari kelima, Kamis, 23 April, peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 sampai pada sebuah kesimpulan bersama dan beberapa kepala negara kembali mengadakan pertemuan bilateral.
Berikut beberapa kegiatan yang terjadi di Jakarta Convention Center:
1. Presiden Jokowi bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani
Kamis pagi, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Tidak ada keterangan pers yang diberikan oleh kedua belah pihak. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa Iran dan Indonesia membicarakan kerja sama perekonomian dan dalam anti terorisme.
“Iran terhambat proses perbankannya dengan embargo dari AS (Amerika Serikat), mereka membahas bagaimana bisa mengatasi hal itu. Selain itu, yang penting juga terkait dengan kerjasama memberantas radikalisme, mereka menyepakati untuk tukar informasi sehingga dapat mengatasi radikalisme yang terjadi sekarang,” ujarnya.
2. Jokowi bertemu Perdana Menteri Thailand
Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dalam pertemuan bilateral. Jokowi didampingi Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. Isu utama yang dibahas adalah perikanan.
“Presiden meminta PM untuk memastikan perlindungan bagi nelayan Indonesia di Thailand serta membahas illegal fishing,” kata Arrmanatha. “Kedua negara setuju untuk membuat satgas (satuan tugas) untuk menyelesaikan masalah ini.”
3. Wapres Jusuf Kalla bertemu Wakil Presiden Korea Selatan Hwang Woo-yea
Delegasi: Indonesia Sangat Penting Bagi korea Selatan >> http://t.co/zGu1R1RCAF #asiafricaconf15 pic.twitter.com/c6JFUBsw3g
— AsiaAfricaConf15 (@asiafricaconf15) April 23, 2015
Dalam pertemuannya, kedua wakil presiden membicarakan peningkatan hubungan strategis, terutama di bidang investasi dan pendidikan.
“Jusuf Kalla membicarakan Indonesia akan mengutamakan tiga bidang ekonomi: pembangunan infrastruktur, manufaktur, dan pertanian. Tiga bidang itu yang rencananya akan dibicarakan,” ujar Hwang Woo-yea dalam konferensi persnya usai pertemuan.
“Saya mengusulkan, saat ini ada 50.000 lebih TKI di Korea. Mereka pasti akan membawa teknologi dan keahlian yang bagus dari Korea. Saya siap untuk membagi pengalaman dan pengetahuan, jadi saya usulkan untuk lebih erat lagi di bidang pendidikan.”
Ia menolak mengomentari pidato Kepala Presidium Korea Utara Kim Jong-nam perihal hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat pada pembukaan hari sebelumnya.
4. Jokowi bertemu dengan Kim Jong-nam
Indonesia juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Korea Utara. Namun, karena keterbatasan waktu, tidak banyak hal yang dapat dibicarakan, menurut Arrmanatha.
“Intinya mengucapkan apresiasi atas penyelenggaraan KAA. Hubungan bilateral kurang dibahas karena waktunya terbatas. Korut menyampaikan harapan kepada Indonesia bagaimana kita bisa mengeratkan kerja sama selatan-selatan, dan bagaimana mengembangkan Asia-Afrika sebagai sebuah kelompok,” ujarnya.
“Bapak Jokowi mengatakan menyambut baik Korut, lebih kepada senang Korut bisa hadir, dan pada intinya setuju dengan yang disampaikan Korut. Saat ini belum ada rencana pertemuan bilateral tindak lanjut.”
5. Penutupan KTT oleh Jokowi
Closing Remarks by President of Indonesia Joko Widodo at the Asian-African Summit >> http://t.co/qJbM1FVK2C pic.twitter.com/uMyT4BnlWm
— AsiaAfricaConf15 (@asiafricaconf15) April 23, 2015
Jokowi menutup KTT dan mengumumkan hasil pertemuan dua hari tersebut: Pesan Bandung, Deklarasi penguatan kemitraan strategis Asia-Afrika, dan Deklarasi mengenai Palestina.
Dalam konferensi pers yang diadakan setelahnya, Jokowi mengatakan KTT telah mengirimkan pesan kepada dunia mengenai kondisi dunia yang masih tidak berimbang dan jauh dari perdamaian. Sidang KTT berhasil menyusun tindak lanjut kerjasama konkrit yang tercantum dalam deklarasi penguatan kemitraan strategis dan kerangka operasional mekanisme pemantauan.
“Para Menteri Luar Negeri diminta untuk bertemu dua tahun sekali di sela-sela sidang PBB di New York,” kata Jokowi.
Sidang juga sepakat menetapkan 24 April sebagai hari Asia-Afrika dan menetapkan Bandung sebagai ibu kota solidaritas Asia-Afrika. Selain itu, akan ada sebuah Asia-Africa Center yang akan dibangun di Indonesia.
“Sebagai penutup, saya ingin menyerukan agar kita semua menjaga perdamaian dunia, melakukan genjatan senjata bagi pihak yang sedang bersengketa, dan melengkapi kesepakatan-kesepakatan yang dirumuskan dalam KAA,” tutupnya. –Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.