Eksekusi mati napi narkoba, mengapa tak ada #SaveZainal?

Adelia Putri

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Eksekusi mati napi narkoba, mengapa tak ada #SaveZainal?

EPA

Kenapa satu-satunya WNI dalam kloter maut itu tak dibela?

JAKARTA, Indonesia —Selang beberapa jalm setelah eksekusi terpidana mati dilaksanakan pada Rabu dinihari, 29 April 2015, masyarakat mempertanyakan mengapa tidak ada upaya untuk menyelamatkan satu-satunya warga negara Indonesia di kloter tersebut, Zainal Abidin.

Siapakah Zainal Abidin?

Zainal adalah terpidana mati yang ditangkap karena kasus kepemilikan ganja. Ia ditangkap di rumahnya di Palembang, Sumatera Selatan, pada 21 Desember 2000 dengan barang bukti 58,7 kg ganja bersama istrinya, Kasyah, dan temannya, Aldo.

Di pengadilan negeri, Zainal diputus 18 tahun penjara pada Agustus 2001. Ia mengajukan banding, namun upaya ini malah menghasilkan hukuman mati baginya pada September 2001.

Istri Zainal, Kasyah, mendapat hukuman 20 tahun penjara.

Zainal mengajukan grasi ke Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Desember 2014, namun ditolak pada Januari 2015. Tim hukumnya berusaha mengajukan peninjauan kembali (PK) kedua, namun ini juga ditolak oleh Mahkamah Agung pada 25 April 2015, empat hari sebelum eksekusi.

Hingga detik-detik terakhirnya, Zainal masih bersikukuh bahwa ia tidak bersalah atas kepemilikan ganja tersebut. Ia mengaku ganja tersebut adalah milik Aldo, kawannya. Aldo membawa karung ke rumah Zainal dan tidak memberitahu apa isi karung tersebut.

Ketika Aldo menjualnya malam itu, Aldo ditangkap polisi dan mengarahkan tuduhan ke Zainal.

Zainal mengaku bersalah karena dipukuli oleh polisi saat pemeriksaan. “Ia berpikir bahwa ia akan cacat permanen, makanya ia mengaku saja kalau ia lah yang mengatur (jual beli tersebut),” jelas pengacara Zainal dalam dokumen PK ke MA, seperti dikutip oleh Sydney Morning Herald. Zainal harus menghadapi hukuman mati sementara Aldo sudah bebas. 

Sedihnya lagi, Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin ternyata menolak jenazah Zainal dimakamkan di Palembang, kampung halamannya. Zainal harus dimakamkan di Cilacap. Menjelang pukul 5 sore, jenazah Zainal yang sudah dimandikan dan dikafani dibawa ke tempat pemakaman umum Karang Suci, Cilacap, untuk dimakamkan.

Mempertanyakan #SaveZainal

Menjelang eksekusi, upaya-upaya untuk menyelamatkan para terpidana mati semakin terasa kencang, terutama di media sosial. Namun, sepertinya yang terdengar hanyalah dukungan terhadap Mary Jane Veloso dari Filipina dan duo Andrew Chan-Myuran Sukumaran dari Australia. Pada akhirnya, hanya Mary Jane yang bisa diselamatkan dari regu tembak.

(BACA: Mary Jane Veloso kembali ke Lapas Wirogunan Yogyakarta) 

Kemudian, netizen mempertanyakan, bila masyarakat begitu giat menyelamatkan Mary Jane, mengapa tidak ada yang berusaha menyelamatkan satu-satunya WNI di kloter maut tersebut, Zainal Abidin?

Lalu, sebenarnya mengapa tak ada kampanye untuk menyelamatkan Zainal? Bukankah bila ia benar tak bersalah, Zainal berada di posisi yang sama dengan Mary Jane?

Salah seorang netizen, Hans David, bertanya kembali pada mereka yang menanyakan hal itu: Kenapa kamu tidak mulai sendiri?—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!