2 Polisi daftar jadi pimpinan KPK

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ruki punya empat syarat untuk polisi yang akan mendaftar jadi ketua KPK.

 Calon Kapolri baru Badrodin Haiti (kanan) berjabat tangan dengan Plt Pimpinan KPK Taufiequrrahman Ruki (kiri). Foto oleh Gatta Dewabrata/Rappler

JAKARTA, Indonesia — Juru bicara Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) Betti Alisjahbana mengatakan dua anggota kepolisian sudah mendaftar menjadi calon pimpinan lembaga anti-rasuah tersebut.

“Sudah dua orang yang mendaftar,” kata Betti pada Rappler, Jumat, 12 Juni. Namun Betti menolak untuk menyebut nama-nama tersebut.  

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti mengatakan tiga kader dari lembaganya akan mendaftar sebagai calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

“Kami akan mencalonkan dua polisi aktif dan satu purnawirawan,” kata Badrodin di ruang rapat utama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat. Tapi Badrodin tak mau menyebut nama-nama yang dimaksud.

Badrodin berpendapat bahwa polisi bisa memperkuat KPK. Keuntungan lain jika polisi bergabung dengan KPK, kata Badrodin, Polri bisa lebih bersinergi dengan lembaga anti-rasuah tersebut. 

“Sehingga tujuan untuk memberantas tindak pidana korupsi pun dapat tercapai dengan lebih baik,” kata Badrodin.

Bukan yang pertama

Riwayat polisi menjadi pimpinan KPK bukan hal baru. Taufiequrrahman Ruki adalah mantan polisi pertama yang menjadi ketua KPK.

Ruki yang merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1971 ini terpilih menjadi Ketua KPK pada 16 Desember 2003. (BACA: Ruki: Saya hadir di KPK untuk padamkan bara api)

Lalu 18 Februari tahun ini, ia kembali ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua KPK oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk menggantikan sementara Abraham Samad yang sedang menghadapi kasus pidana. 

Bukan hanya di jajaran pimpinan, beberapa penyidik dari kepolisian juga bergabung dengan KPK. 

Salah satunya adalah Novel Baswedan yang menjabat sebagai kepala satuan tugas penyidik di lembaga anti-rasuah.

Meski saat ini ia sedang dijadikan tersangka oleh Kepolisian atas kasus kriminal pada tahun 2004, Novel adalah salah satu kader Trunojoyo, sebutan Markas Polri, yang membongkar kasus-kasus korupsi besar.

Salah satu kasus yang dibongkar Novel adalah korupsi simulator surat izin mengemudi (SIM) yang melibatkan mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Inspektur Jenderal Djoko Susilo. 

Ruki punya 4 syarat 

Menurut Ruki, ada 4 syarat yang harus dipenuhi oleh seorang polisi yang akan mendaftar sebagai ketua KPK. 

Pertama, polisi tersebut tentunya harus memenuhi syarat administrasi yang tertera di undang-undang. 

Kedua, lolos seleksi pansel pimpinan lembaga anti-rasuah. 

Ketiga, lolos uji kelayakan dan kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Keempat, “Dikehendaki Tuhan Yang Maha Esa,” kata Ruki.

70 orang daftar jadi capim KPK

Menurut Betti Alisjahbana, hingga hari ini sudah ada 70 orang yang mendaftar menjadi calon pimpinan KPK. (BACA: Jokowi pilih 9 perempuan jadi Pansel KPK)

Pendaftaran calon pimpinan KPK telah digelar pada 5 Juni hingga 24 Juni. Pansel akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan masukan atas nama-nama pendaftar pada 27 Juni-26 Juli 2015.

Pansel akan menyeleksi 8 kandidat dengan tes pembuatan makalah hingga tes wawancara.

Kedelapan nama yang akan dipilih ini akan diserahkan kepada Presiden Jokowi pada 31 Agustus 2015, sebelum diteruskan ke DPR untuk melalui uji kepatutan dan kelayakan.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!