Rhoma Irama dirikan Partai Idaman, tapi idaman siapa?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Rhoma Irama dirikan Partai Idaman, tapi idaman siapa?
Partai Idaman bukan hanya idaman ibu-ibu penyuka dangdut, tapi setiap warga Indonesia yang inginkan perubahan positif, setidaknya menurut Bang Haji Rhoma.

Karir politik Rhoma Irama belum habis.

Setelah gagal mendapatkan tiket calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam pilpres 2014 lalu, raja dangdut Rhoma Irama mendirikan sebuah partai baru yang dinamakan Partai Islam Daman Aman, atau Partai Idaman.

Idaman siapa? Bukan hanya idaman ibu-ibu penyuka dangdut, tapi idaman setiap masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan positif, setidaknya menurut Bang Haji Rhoma sendiri.

“Idaman ini menampilkan wajah Islam yang terbuka. Kita tahu banyak partai Islam, tetapi tidak benar-benar Islami,” kata Rhoma seusai deklarasi partai di sebuah restoran di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Juli.

Khas Rhoma, Partai Idaman menggunakan logo bergambar tangan yang membentuk lambang cinta.

“Makna lambang partai ini adalah love. Love Indonesia. Love ini adalah bahasa Inggris yang sudah meng-Indonesia,” ujar Rhoma seperti dikutip Kompas.com.

Dengan mendirikan Partai Idaman, pimpinan grup band dangdut Soneta ini ingin membuktikan bahwa Islam tidak mendukung ekstrimisme.

“Karena di Indonesia ini mengalami Islamofobia. Saya ingin mengeliminir stigma negatif di Indonesia itu bahwa Islam bukan seperti-ISIS lah, apa lah,” ucapnya, merujuk kepada Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Meski sudah diresmikan, namun Partai idaman belum memiliki struktur organisasi yang lengkap. “Baru ketua umum dan sekretaris jenderal saja,” kata Rhoma. 

Selaku pendiri, Rhoma juga menjabat sebagai ketua umum. Sedangkan posisi sekretaris jenderal dipegang oleh Abdul Rahman Tarjo. 

“Saya sebelumnya wakil ketua Partai Bulan Bintang (PBB),” kata Abdul yang baru mengundurkan diri secara tidak resmi di PBB.

Lalu bagaimana pendapat pengurus partai Islam lainnya?

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah Rhoma. 

“Saya ucapkan selamat kepada Bang Haji. Tentu itu hak demokrasi Bang Haji yang sangat kita hormati,” kata Muhamini, kepada viva.co.id.

Namun pengamat politik tak seoptimis Rhoma melihat peluang Partai Idaman di kancah perpolitikan nasional. Seperti yang diungkapkan oleh pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris.

Ia memprediksi partai ayah pedangdut Ridho Rhoma akan sulit mendapat dukungan pada pemilihan umum 2019.

“Karena perubahan dukungan berlaku cepat. Pendukung Rhoma sebagai penyanyi berbeda dengan dia sebagai politikus,” kata Syamsuddin kepada Tempo.co

Syamsuddin menilai sebenarnya alasan Rhoma membuat partai baru tak lain untuk melampiaskan kekecewaannya karena gagal menjadi calon presiden dari partai besar.

Sejak 1997 Rhoma bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), namun pada pemilu 1997, ia malah menjadi juru kampanye Partai Golkar.

Pada pemilu 2009, ia kembali lagi ke PPP. Namun pada pemilu tahun lalu, Rhoma digadang-gadang menjadi calon presiden dari PKB.

Rhoma mengaku tidak pernah kecewa terhadap sejumlah partai politik sebelumnya. “Saya tidak pernah kecewa terhadap Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, ataupun Partai Bulan Bintang. Saya merasa sudah memberi kontribusi kepada negara ini bersama partai itu,” kata Rhoma. —Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!