Pemerintah tetapkan Idul Fitri 1436 H jatuh pada 17 Juli 2015

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemerintah tetapkan Idul Fitri 1436 H jatuh pada 17 Juli 2015
Pemerintah Indonesia, pengikut NU, dan Muhammadiyah akan rayakan Hari Raya Idul Fitri berbarengan.

JAKARTA, Indonesia — Sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama sejak sore tadi akhirnya memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1436 H jatuh pada Jumat, 17 Juli 2015.

Ini menjadi keputusan resmi pemerintah tentang waktu datangnya hari lebaran tahun ini.

Dengan demikian, pemerintah Indonesia, pengikut Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah akan merayakan Hari Raya Idul Fitri bersamaan.

(BACA: Muhammadiyah tetapkan Idul Fitri pada 17 Juli)

Presiden Joko “Jokowi” Widodo pun dapat tetap melaksanakan rencananya untuk melewatkan malam takbiran di Masjid Baitur Rahman, Banda Aceh pada malam ini dan salat Idul Fitri bersama keluarganya di tempat yang sama esok hari. 

(BACA: IN PHOTOS: Jokowi berlebaran di Aceh)

Sementara itu, anggota masyarakat yang tengah menanti kepastian datangnya waktu Idul Fitri pun kini tak lagi bingung.



Lagi, sidang berlangsung tertutup

Seperti saat penentuan awal Ramadan, sidang kembali berlangsung tertutup. Ini sesuai dengan aspirasi sejumlah pihak yang menilai sidang Isbat tertutup dapat berperan menjaga persatuan umat islam di tanah air.

“Itu artinya, Kementerian Agama telah berhasil menjaga kerukunan internal umat beragama.

Itu pula tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,” kata Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Saleh Daulay kepada media belum lama ini.

Sidang Isbat terbuka menurut Saleh hanya menjadi ajang untuk mempertahankan klaim kebenaran dari masing-masing pihak yang terlibat, terkait metode penentuan datangnya Idul Fitri, apakah dengan metode hisab (perhitungan falak) atau metode rukyat (mengamati secara langsung).

Organisasi massa muslim terbesar kedua di tanah air, Muhammadiyah juga mendukung sidang tertutup. 

“Kalau terbuka, banyak mudarat. Kenapa harus dipertontonkan, karena tidak ada yang harus ditonton,” kata salah satu unsur pimpinan Muhammadiyah Yunahar Ilyas sebagaimana dikutip oleh media. — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!