SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
SIDOARJO, Indonesia — Saat jutaan muslim di Indonesia merayakan Iduladha bersama keluarga, penganut Syiah yang mengungsi di Sidoarjo masih tidak bisa kembali ke rumah mereka sendiri di Sampang Madura.
“Sebenarnya kami juga kangen dan rindu kampung halaman, tetapi kami tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang ada saat ini,” kata pengungsi Syiah Iklil Al Mial, Kamis, 24 September.
“Kami hanya bisa berkumpul bersama-sama dengan pengungsi lainnya dan memasak daging kurban sumbangan para donatur.”
Mereka sempat mengukuti salat Iduladha di masjid dekat tempat tinggal mereka di rusun Puspa Agro, Sidoarjo.
Pengungsi Syiah ini terusir dari rumah tinggal mereka pada 26 Agustus 2012 setelah konflik dengan warga Sunni. Mereka sempat tinggal di GOR Sampang selama sembilan bulan sampai akhirnya dipindahkan ke rusun. Sampai saat ini, ada 294 pengungsi Syiah yang tinggal di rusun.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah berjanji akan menyelesaikan masalah mereka. Namun sampai akhir masa jabatannya, 294 pengungsi Syiah yang tinggal di rusun ini tetap tidak bisa pulang.
“Kami hanya bisa menunggu dan merayakan Lebaran Iduladha bersama-sama di rumah susun ini,” kata Iklil. “Semoga kami cepat kembali dan bisa berkumpul dengan keluarga kami di Sampang.” — Laporan dari Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
- Balada derita pendidikan anak pengungsi Syiah Sampang
- Pengungsi Syiah: Rindu masa lalu, rindu bertani
- Muslim Syiah Sampang berharap Jokowi bantu mereka pulang
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.