Chelsea vs Norwich City: Laga wajib menang Jose Mourinho

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Chelsea vs Norwich City: Laga wajib menang Jose Mourinho
Kekalahan tak hanya membahayakan Mourinho, tapi juga membawa posisi Chelsea semakin dekat dengan zona degradasi

JAKARTA, Indonesia — Manajer Chelsea Jose Mourinho sudah beberapa kali lepas dari lubang jarum. Rentetan kekalahan belum membuatnya ditendang dari Stamford Bridge, kandang Chelsea. Namun, melawan  Norwich City, Sabtu, 21 November pukul 22.00 WIB, klub berjuluk The Blues itu tak boleh kalah lagi.

Chelsea kini sudah sangat dekat dengan zona degradasi. Mereka hanya berselisih 3 angka dari klub teratas yang masuk zona bahaya tersebut, AFC Bournemouth. Jika kembali tergelincir, tidak hanya posisi Mourinho yang berbahaya, posisi klub London Barat itu juga berada di ujung tanduk.

Karena itu, tak ada pilihan lain bagi Chelsea dan Mourinho kecuali menang. Apalagi, tak ada banyak pemain yang cedera kecuali kiper Thibaut Courtois.

Beberapa pemain memang tidak terlalu fit. Pemain asal Belgia Eden Hazard dikabarkan mengalami masalah kebugaran setelah membela negaranya. Namun, Hazard tetap merupakan pilihan terbaik bagi Mourinho untuk mengisi pos di belakang striker utama.

Sedangkan untuk kedua sayap, manajer berpaspor Portugal itu bisa memainkan Pedro di kiri dan Willian di kanan. Sebagai penyerang tunggal, dia lebih baik memilih Loic Remy daripada Diego Costa yang musim ini penampilannya jauh melorot dibanding musim lalu.

Perombakan besar-besaran di transfer musim dingin

Jika Chelsea bisa menang, Mourinho bakal lebih lama lagi mengulur waktu pemecatan bagi dirinya. Selain itu, ia juga semakin dekat juga dengan bursa transfer musim dingin pada Januari. Kabarnya, beberapa pemain yang selama ini menjadi pengkhianat akan dibuang.

Siapa saja mereka? Sejumlah media Inggris menyebut Eden Hazard, Nemanja Matic, Diego Costa, dan Oscar. Kebetulan, empat pemain ini mengalami penurunan performa yang sangat drastis dibanding musim lalu.

Namun, Mourinho menampik rumor tersebut. Dia justru dengan diplomatis menganggap skuat saat ini adalah yang terbaik.

“Saya tidak akan meminta perubahan skuat. Saya bahagia dengan pemain-pemain ini. Saya percaya mereka. Saya tidak perlu membersihkan ruang ganti pemain (dari para pengkhianat),” katanya seperti dikutip Telegraph

Tapi, buru-buru mantan pelatih Inter Milan dan Real Madrid itu memastikan kembali kata-katanya dipahami dengan baik. “Bukan berarti saya tidak akan membeli pemain baru. Saya hanya berkata, saya tidak akan meminta klub. Sebab, saya tidak punya hak untuk melakukanya,” kata peraih dua gelar Liga Champions tersebut.

Pelatih kelahiran Setubal, Portugal, itu bahkan memuji line up Chelsea saat ini adalah yang paling teruji. Sebab, skuat yang sama telah meraih gelar juara Premier League musim lalu. “Performa kami musim ini hanya sedang tidak bagus,” katanya.

Mourinho tampaknya perlu mendinginkan situasi di kamar ganti. Sebab, sebelum jeda internasional, suasana di klub milik Roman Abramovich tersebut sedang panas-panasnya. Klub diterpa gosip tentang beberapa pemain yang menyatakan lebih baik kalah daripada menang untuk sang manajer.

Langkah tersebut harus dia lakukan mengingat kondisi Chelsea yang sedang terpuruk. Jika dia tetap memaksakan gaya kepemimpinannya (mengkritik pemain di depan publik), situasi akan menjadi lebih parah lagi.

“Saya ingin tanggung jawab ada pada saya dan kepada pemain. Saya ingin pemain tahu bahwa saya mempercayai mereka. Jadi, kami, saya dan pemain, harus bersama-sama menghadapi semuanya,” katanya

Jika performa Chelsea hingga Januari nanti membaik dan Chelsea bisa kembali ke posisi yang benar-benar di levelnya, bukan tidak mungkin Mourinho akan benar-benar melakukan penjualan besar-besaran. Sebab, situasi di Chelsea akhir-akhir ini sedang tidak sehat.

Ketidakpercayaan terhadap manajer adalah akar dari pemberontakan. Chelsea akrab dengan itu karena dalam sejarahnya, kongkalikong antar pemain mampu menumbangkan pelatih seperti Ruud Gullit, Andres Villas-Boas, hingga Roberto Di Matteo.

Mourinho bisa mengalami nasib serupa jika tak kunjung membersihkan skuatnya dari pemberontak pada Januari nanti. — Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!