Sudah diet ketat tapi belum berhasil? 3 alasan mengapa berat badanmu tidak turun

Stephen Hardy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sudah diet ketat tapi belum berhasil? 3 alasan mengapa berat badanmu tidak turun
Tahukah kamu? Turun berat badan yang sehat itu hanya sekitar satu kilogram per minggu

 

Apakah kamu termasuk salah satu orang yang merasa bahwa kalian sudah mengatur pola makan dan berolahraga dengan rutin, tapi berat badan tak kunjung turun?

Menurunkan berat badan sebenarnya sangat mudah, asalkan kamu bersabar dalam prosesnya. Apakah kamu bisa menjadi gendut hanya dalam waktu satu minggu? Tentu tidak, bukan?

Menaikkan berat badan itu butuh waktu. Menurunkan berat badan juga butuh waktu.

Berikut adalah 3 alasan mengapa kalian tidak bisa menurunkan berat badan:

Tidak ada defisit kalori

Kita sudah membahas pentingnya menghitung kalori dalam dunia diet. Yang penting itu bukan jam berapa kalian makan, melainkan jumlah asupan makanan dan minuman.

Lemak adalah energi simpanan, namun bagaimana cara menggunakan energi simpanan tersebut? Badan kalian harus kekurangan energi, atau berada dalam kondisi defisit kalori.

Ini adalah satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan — selain operasi plastik. Jika kalian tidak percaya, berarti kalian tidak percaya hukum termodinamika.

Pengecualian bisa diberikan untuk orang-orang yang sudah terdiagnosa memiliki masalah dengan produksi hormon tiroid, misalnya. Tapi, kasus tersebut sangat jarang. 

Jika kalian merasa sudah menghitung kalori dan latihan, tetapi beratnya masih belum turun, kemungkinan besar kalian melakukan kesalahan seperti di bawah ini.

Cara kalian menggunakan timbangan salah

Apakah kalian tahu bahwa badan manusia itu hampir 60% terdiri dari air?
Berat kita terus berubah sepanjang hari sesuai dengan asupan makanan, minuman, dan intensitas aktivitas fisik. Seringkali, orang merasa sudah naik/turun berat 2 kilogram, padahal itu hanya berat air dan makanan.

Sebelum menimbang berat badan, coba tanya pada diri kalian sendiri:

  • Apakah kamu sudah makan?
  • Apakah kamu sudah buang air besar/kecil?
  • Apakah kamu menimbang setelah latihan dan berkeringat?
  • Apakah kamu terus menggunakan timbangan yang sama?

Kalau ingin mencatat progress perubahan berat dengan benar, lakukan pada kondisi yang sama.

Waktu yang paling ideal untuk menghitung berat badan adalah pagi-pagi setelah bangun tidur (silakan membuang air besar/kecil dahulu sebelum menimbang).

Selain itu, perubahan berat badan itu butuh waktu. Jangan terlalu pusing dengan perubahan berat dalam jangka pendek, misalnya 1 atau 2 hari. 

Catat perubahan berat kalian dalam satu minggu, lalu dirata-ratakan untuk mendapatkan gambaran perubahan berat badan yang lebih akurat.  

Kamu ingin turun 10 kilogram dalam satu minggu

Apakah kamu merasa bisa menurunkan 10 kilogram dalam satu minggu? Tergantung berapa berat badanmu saat memulai perjalanan menurunkan berat. Jumlah berat yang dapat diturunkan itu cukup beragam.

Semakin berat seseorang, semakin mudah untuk menurunkan berat badannya pada tahap-tahap awal.

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki berat badan 100 kilogram mungkin dapat menurunkan berat 5 kilogram dalam waktu 1 minggu. Sementara untuk orang yang memiliki berat 60 kilogram, menurunkan berat sampai 5 kilogram itu sangat tidak sehat dan hampir tidak memungkinkan.

Moral dari tulisan ini adalah, sadar bahwa menurunkan berat butuh waktu. Bahkan, Centers of Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat menyarankan turun berat yang sehat itu hanya sekitar 1 kilogram per minggu.  

Penurunan berat yang terlalu cepat itu tidak sehat dan dapat meningkatkan kemungkinan terkena batu empedu

Sekali lagi, kalian tidak menjadi gendut dalam satu hari. Kamu juga tidak bisa menjadi kurus dalam satu hari. —Rappler.com

BACA JUGA:

Stephen “Brodibalo” Hardy adalah sarjana Medical Science dengan passion di fitness.

Ada pertanyaan seputar kebugaran? Follow Instagram @brodibalo dan berikan pertanyaanmu di Ask.fm/Brodibalo. Jangan lupa mention Rappler Indonesia! 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!