SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Penerbangan pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG800 jurusan Surabaya-Jakarta sempat tertunda selama 65 menit karena sejumlah penumpang pesawat menduga pilot sedang mabuk.
Kejadian ini bermula ketika pilot pesawat tersebut menyampaikan pengumuman ke kabin. Suaranya yang terdengar tidak jelas membuat para penumpang mengira pilot sedang mabuk. Mereka meminta pilot diganti.
Pesawat yang semula dijadwalkan take off pada pukul 05.15 itu pun ditunda dan baru terbang pada pukul 06.20 wib. Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar membenarkan keterlambatan ini.
Namun ia membantah jika pilot yang kemudian diketahui bernama Tekad Purna tersebut dalam kondisi mabuk. Benny mengatakan suara pilot yang terdengar tidak jelas karena saat itu pilot sedang gugup.
“Pilot datang terlambat. Padahal sesuai dengan SOP pilot harus datang satu jam sebelum penerbangan untuk melakukan pengecekan pesawat,” kata Benny.
Piot Tekad Purna diketahui baru tiba di flight operations atau Flops enam menit sebelum take off atau pada pukul 05.09 wib. Ia langsung menuju ke pesawat dan masuk ke kokpit, tempat ia kemudian menyampaikan pengumuman ke kabin.
“Dia tergopoh-gopoh, jadi omongannya tidak jelas dan disangka seperti orang mabuk,” kata Benny.
Akibat suaranya yang tak jelas, penumpang mengira pilot Tekad Purna tengah mabuk. Para penumpang kemudian turun dari pesawat pada pukul 05.30 wib. Manajemen Citylink lalu mengganti Pilot Tekad Purna dengan Pilot Wahana Agus.
Para penumpang pun kembali naik. Namun sembilan di antaranya membatalkan penerbangan. Pada pukul 06.20 wib, pesawat tinggal landas.
Sekitar 15 menit kemudian, Pilot Tekad Purna diperiksa di klinik Graha Angkasa Pura I. Hasilnya negatif: ia tidak terbukti mengonsumsi alkohol atau obat-obatan.
Meski begitu Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo memerintahkan pemeriksaan ulang terhadap pilot Tekad Purna.
“Kapten Pilot bernama Tekad Purna tersebut harus melakukan medical check-up (pemeriksaan kesehatan) ke kantor Kesehatan Penerbangan hari ini juga,” kata Suprasetyo di Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.
Suprasetyo menegaskan tidak ada toleransi dalam hal keselamatan dan keamanan penerbangan. Segala sesuatu yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan harus dicegah sedini mungkin.
Ia juga mengingatkan jika hasil tes kesehatan ternyata hasilnya negatif, maka nama baik Pilot Tekad Purna harus dipulihkan. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.