Tiga negara resmi memulai patroli maritim Indomalphi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tiga negara resmi memulai patroli maritim Indomalphi

ANTARA FOTO

Patroli laut terkoordinasi di antara ketiga negara fokus untuk menekan kejahatan trans nasional termasuk terorisme dan penculikan

JAKARTA, Indonesia – Setelah melalui proses pembicaraan yang panjang, tiga negara akhirnya meresmikan kegiatan patroli maritim terkoordinasi trilateral atau yang disebut “Trilateral Maritime Patrol Indomalphi”. Acara peresmian yang dilakukan pada Senin, 19 Juni di Tarakan, Kalimantan Utara merupakan tindak lanjut dari pertemuan tiga Menteri Pertahanan di Yogyakarta pada Mei 2016.

Ketika itu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menginisiasi pertemuan Menhan Indonesia, Malaysia dan Filipina pasca maraknya terjadi aksi penculikan ABK oleh kelompok Abu Sayyaf. Puluhan warga Indonesia pernah diculik, walau akhirnya berhasil dibebaskan.

Peresmian patroli maritim terkoordinasi dilakukan di atas Kapal TNI Angkatan Laut KRI dr Suharso-990 dan ditandai dengan penekanan tombol sirene, demonstrasi “Indomalphi Quick Response”, Sailing Pass dan Flying Pass. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku bersyukur patroli ketiga negara bisa dilaksanakan.

Kegiatan tersebut membutuhkan proses yang panjang dan koordinasi yang cukup alot dengan ketiga negara. Tetapi, ketiga Menhan sepakat ingin menjaga keamanan di perairan Sulu dan sekitarnya.

“Saya harap, patroli bersama ini bisa jadi titik awal dan sejarah dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja sama pertahanan dalam mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan,” ujar Ryamizard pada Senin kemarin.

Dia mengatakan patroli terkoordinasi ini tidak sekedar untuk menurunkan tindak penculikan terhadap anak buah kapal (ABK), tetapi sekaligus mencegah tindak kejahatan trans nasional lainnya, seperti perampokan, terorisme dan penyelundupan narkotika. Untuk mempermudah koordinasi saat berpatroli, maka ketiga negara juga meluncurkan pusat komando.

Di Indonesia, pusat komando berada di Tarakan, Malaysia berada di Tawau dan Filipina berada di Bongao. Ryamizad menyebut kerja sama pertahanan itu juga bisa diperluas. Tidak hanya dengan melakukan patroli bersama di laut saja, tetapi ikut melibatkan unsur-unsur darat dan udara dengan melibatkan negara ASEAN lainnya. Dalam peresmian Indomalphi, dua negara lain di kawasan ASEAN yakni Brunei dan Singapura turut diundang sebagai pengamat.

“Jaga keamanan laut di wilayah ASEAN merupakan tanggung jawab negara ASEAN. Saya yakin mereka semua bisa menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah mereka sendiri,” kata dia.

Halau ISIS dari Marawi

Peluncuran kegiatan patroli bersama dilakukan di tengah terjadi tindak operasi militer di kota Marawi, Filipina selatan. Kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS mengambil alih kota itu dan menjadikan warga sipil sebagai sandera.

Alhasil, Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan situasi darurat militer agar mereka bisa leluasa menghabisi anggota kelompok Maute. Rupanya selain warga Filipina yang menjadi bagian dari kelompok tersebut, warga asing turut berperang di sana. Sebanyak 40 orang di antaranya berasal dari Indonesia.

Muncul dugaan WNI ini akan mundur dan menyamar sebagai pengungsi agar bisa keluar dari kota Marawi. Patroli maritim ini diharapkan bisa mencegah hal tersebut.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengapresiasi kerja keras Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dalam meredam teror ISIS di Marawi, Filipina. Dari data yang dia peroleh, AFP berhasil membunuh 257 teroris.

“Ini juga menjadi warning agar kita juga siap jika suatu saat melakukan hal yang sama (dengan Filipina). Karena sel tidur sudah ada di negara kita masing-masing,” ujar Gatot di acara yang sama.

Bagi Gatot poin penting lainnya yang bisa diraih dengan adanya patroli terkoordinasi di area maritim yakni adanya pertukaran informasi.

“Kecepatan dan ketepatan informasi diperlukan dalam menentukan langkah antisipasi sejak dini agar ISIS tidak masuk ke Indonesia,” kata dia.

Patroli maritim bersama antara Indonesia dan Filipina sudah dilakukan sejak akhir tahun 2016 di wilayah Sulu. Itu sebabnya tindak penculikan di perairan tersebut menurun secara drastis.

Yang perlu ditingkatkan adalah patroli di perairan Sabah, Malaysia. Karena para pelaku kini mengincar area tersebut untuk menculik ABK dan memperoleh uang.

Meghan Malaysia Hishammudin Tun Hussein mengatakan dengan terealisasinya patroli maritim bersama tersebut membuktikan adanya political will dari ketiga negara untuk memberantas musuh bersama yakni ISIS.

“Kami sempat tidak yakin patroli bersama ini bisa terlaksana, namun karena ada keinginan yang kuat dari masing-masing negara, maka patroli maritim trilateral ini bisa diresmikan,” kata Hishammuddin. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!