Indonesia

Duet akting, Maudy Ayunda banyak belajar dari Hamish Daud

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Maudy dan Hamish berakting di film terbaru mereka yangbertajuk 'Trinity, The Nekad Traveler'

Hamish Daud dan Maudy Ayunda usai press conference peluncuran poster dan trailer film 'Trinity, The Nekad Traveler', Selasa, 31 Januari di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Foto oleh Rappler.com.

JAKARTA, Indonesia – Untuk kali pertama, Maudy Ayunda dipasangkan dengan aktor berusia 36 tahun, Hamish Daud, di film yang bertajuk Trinity, The Nekad Traveler yang siap menghibur penonton pada 16 Maret mendatang.

Karena ini adalah kesempatan pertama keduanya bisa berduet dalam akting di film layar lebar, baik Maudy maupun Hamish terlihat bersemangat saat menuturkan kisah pertemuan dan cara mereka membangun hubungan untuk keperluan film.

“Menurut saya, sih, Maudy sangat profesional. Pertama kali saya kenal dia, saya enggak nyangka dia bakal bisa langsung turun lapangan dan enggak takut. Itu bikin saya lebih respect dan dari situ chemistry kami mulai kebangun,” kata Hamish yang bersam Maudy ditemui usai konferensi pers peluncuran trailer dan poster film Trinity The Nekad Traveler di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Januari.

Tapi siapa menyangka, sebelum resmi berkenalan di proyek film ini, kata Maudy, mereka pernah bertemu di airport. Saat itu, dua-duanya belum mengenal satu sama lain. “Sebelum film ini, saya pernah ngopi sendiri di Bali. Maudy juga. Kami sebelah-sebelahan. Kami lihat-lihatan, belum kenal, tapi kayak ada…Ternyata, minggu depan kami dapat main film berdua,” kenang Hamish.

“Itu kami ketemu di rumah produksinya dan kayak, ‘Oh yang kemarin di airport itu ya?’. Setelah itu kami banyak ngobrol dan semakin nyaman aja, sih,” tambah Maudy.

Kagum dengan sosok Hamish yang lebih senior darinya, Maudy pun mengaku banyak belajar dari kekasih Raisa tersebut. “Kami sharing banyak dan mau enggak mau, kami di mobil tiga jam, manjat dua jam, terus di kapal, jadi chemistry kami terbangun di situ,” jawab Hamish.

Karena film ini berkisah tentang perjalanan, maka baik Maudy dan Hamish sangat tertantang. Keduanya memang dikenal suka berjalan-jalan. Hamish pun sbeelumnya dikenal publik dari sebuah program televisi bergenre traveling yang dibawakannya.

“Aku suka banget traveling. Tapi mungkin belum pernah mengenal solo traveling seperti yang Hamish lakukan. Belum pernah mencoba jadi belum tahu serunya, enaknya. Cuma, dari film ini jadi suka banget. Mungkin bedanya aku lebih suka traveling yang bareng teman-teman gitu. Jadi belum kebayang yang backpacker,” kata Maudy.

“Dalam beberapa tahun ini traveling atau petualangan lagi sangat trendi. Semua orang lagi pengin traveling. Yang bikin film ini spesial, selain diangkat dari buku yang udah populer, tapi kami ke daerah-daerah yang enggak cuma gambarnya doang yang mahal tapi juga di-direct untuk layar lebar, quality-nya luar biasa. Dan enggak ada satu momen pun yang setelah take, mereka bilang aman. Enggak pernah. Selalu bilang amazing, luar biasa,” tambah Hamish.

Karena berlatar belakang cerita perjalanan, maka syuting film ini pun dilakukan di banyak tempat. Setiap tempat pun memiliki kenangan dan cerita tersendiri bagi Maudy dan Hamish.

“Kalau aku sih most of it, ya, Lampung, Makassar. Makassar udah pernah tapi kotanya aja. NTT dan Lampung itu banyak yang belum aku lihat. Apalagi nginep di kapal,” kata Maudy.

Sementara Hamish mengaku pengalaman yang tak terlupakan saat syuting adalah ketika ia bisa bebas dari smartphone selama beberapa hari. “Hari pertama mungkin kayak nervous. Tapi setelah hari kedua ketiga sudah agak lupa dengan hal itu (smartphone). Bisa enjoy dengan diri sendiri.” -Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!