SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
CIANJUR, Indonesia — Cianjur terbelah. Di satu sisi, ada yang ingin merayakan Hari Valentine, tapi di sisi lain ada yang melarang.
Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh mengatakan dirinya tidak melarang perayaan Valentine’s Day di kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Barat itu.
“Kalau mau merayakan silakan, tidak akan ada larangan khusus seperti di kotamadya atau kabupaten lain, kata Tjetjep di Cianjur, pada Rabu, 10 Februari.
“Namun sebagai warga di Kota Santri harus bisa memilih ikut merayakan atau tidak, apalagi jika sifatnya bertentangan dengan norma agama,” kata Tjetjep kepada media.
Pernyataan Tjetjep berbeda dengan sejumlah daerah lain, misalnya, Aceh. Sebagai satu-satunya wilayah yang menerapkan Syariat Islam di Indonesia, tak mengherankan jika Aceh mengharamkan perayaan Valentine’s Day.
Wali Kota Banda Aceh sebelumnya telah mengeluarkan seruan bersama pelarangan perayaan Hari Valentine di provinsi ujung barat Indonesia itu.
Kota Malang juga demikian. Dinas Pendidikan Kota Malang melarang para pelajar dari tingkat SD hingga SMA di kotanya untuk merayakan hari Valentine di dalam ataupun di luar sekolah.
Larangan tersebut tertuang dalam surat yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang per 1 Februari 2016.
Meski Bupati Tjetjep memberi pilihan bagi warganya, tidak demikian dengan Dinas Pendidikan Cianjur.
Sekretaris Dinas Pendidikan Cianjur Jumati mengatakan pihaknya telah memberikan imbauan ke masing-masing sekolah untuk melarang perayaan Hari Valentine.
“Sudah kami sosialisasikan, tentu kami larang siswa merayakannya sebab banyak hal dalam perayaannya yang menyimpang dari norma. Bahkan di antaranya banyak perilaku seks bebas saat Valentine,” kata Jumati.
Jadi, Cianjur, kalian akan merayakan Valentine atau tidak? —Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.