Indonesia

Inovasi terbaru: Celana dalam ‘anti-pembalut’ yang ramah lingkungan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Inovasi terbaru: Celana dalam ‘anti-pembalut’ yang ramah lingkungan
Celana dalam ini dirancang mudah menyerap dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya

 

JAKARTA, Indonesia — Mahasiswi-mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan celana dalam khusus wanita yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi kewanitaan. 

“Celana dalam ini meminimalkan pencemaran lingkungan, menghemat biaya, dan waktu pemakaian pembalut sekali pakai,” kata seorang mahasiswi, Zahiroh Maulida, di Bogor, Rabu, 22 Juni.

Ia bersama empat temannya, Anita Indriani, Ajeng Tri Octaviana, Endang Fitri H, dan Laela Wulandari, merancang celana dalam anti-pembalut yang ramah lingkungan.

Inovasi ini dirancang di bawah bimbingan dosen pembimbing Ika Resmeiliana. 

Menurut Zahiroh, celana dalam anti-pembalut tersebut menggunakan bahan dasar dari kain microfleece, microfiber, waterproof breathable (polyurethane laminated), dan kain serat bambu yang nyaman dipakai dan bersifat anti-bakteri. 

“Celana ini dirancang mudah menyerap dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya,” kata Zahiroh.

Celana dalam tersebut dapat dipakai sehari-hari, seperti halnya celana dalam yang umum digunakan ketika menstruasi. Celana pun dapat dicuci dan dipakai kembali.

“Dengan pemakaian celana ini dapat mengurangi pemakaian pembalut, limbah pun berkurang, sehingga tidak merusak lingkungan,” ungkap Zahiroh.

Menurutnya, limbah pembalut sekali pakai terbuat dari plastik yang sulit terdegradasi. 

“Celana ini juga dapat mencegah berbagai penyakit yang timbul dari pembalut sekali pakai,” katanya.

Ia menjelaskan, celana tersebut tetap kering dan nyaman dipakai saat menstruasi. Cairan darah kotor terserap ke dalam lapisan pertama celana. Lapisan pertama berbahan kain microfleece yang bersifat lembut dan mudah menyerap cairan. 

Lalu, cairan darah yang terserap masuk ke dalam lapisan kedua yang terbuat dari kain microfiber yang dapat menampung cairan. 

Selanjutnya, cairan yang tertampung dalam kain microfiber tertahan di lapisan ketiga celana yang berbahan kain waterproof breathable (polyurethane laminated).

“Pada lapisan ketiga ini cairan tidak akan keluar atau tembus dari celana,” katanya. 

Sedangkan untuk lapisan terakhir, celana yang menyentuh permukaan kulit menggunakan bahan kain cotton bambu yang bersifat halus, aman, dan nyaman untuk dipakai. Kandungan serat bambunya mampu menyerap bau dan bersifat anti-bakteri. 

“Celana anti-pembalut ini tidak mempunyai efek samping, karena berdasarkan prinsipnya menjaga kesehatan reproduksi wanita dan mengurangi pencemaran lingkungan,” kata Zahiroh. 

Menurutnya, inovasi ini telah melalui proses uji coba. Responden yang menggunakannya mengatakan pemakaian celana dalam tersebut nyaman untuk dipakai saat menstruasi pada saat aktivitas sehari-hari. 

Celana dalam tersebut terbukti mampu menahan cairan sehingga tidak tembus saat dipakai. 

“Seluruh responden mengatakan ingin menggunakan celana anti-pembalut ini,” akunya. —Antara/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!