Indonesia

6 hal menarik tentang PSIM Yogyakarta #86thPSIM

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

6 hal menarik tentang PSIM Yogyakarta #86thPSIM
PSIM Yogyakarta ada sejak sebelum kemerdekaan dan ikut mendirikan PSSI


JAKARTA, Indonesia – Hari ini PSIM Yogyakarta berulang tahun ke-86. Para fans PSIM Yogyakarta di media sosial meramaikannya dengan hashtag #86thPSIM. Di Yogyakarta, mereka merayakannya dengan beberapa kegiatan. 

Kegiatan itu mulai dari membuat mural, membersihkan monumen PSSI, dan berziarah ke makam mantan pelatih PSIM Maman Durachman. 

Untuk memperingati 86 tahun PSIM, berikut 6 fakta menarik tentang PSIM:

1. Berdiri sebelum Indonesia merdeka

PSIM Yogyakarta berdiri pada 5 September 1929, atau selisih dua tahun setelah Persebaya dibentuk pada 1927. Saat itu mereka berdiri dengan nama Perserikatan Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM. Nama Mataram dipakai karena Yogyakarta merupakan pusat Kerajaan Mataram. Belakangan, nama Indonesia disisipkan sebagai bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

PSIM juga menjadi bagian dari sejarah terbentuknya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. PSIM berkumpul bersama perwakilan dari VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), MIVB (PPSM Magelang), MVB (Madiun), SIVB (Persebaya 1927), VVB (Persis Solo) dan YVC (Persijap Jepara). 

Mereka menggelar pertemuan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta pada 1931. Pertemuan tersebut menyepakati terbentuknya organisasi federasi sepak bola Indonesia, yang kelak menjadi PSSI.

2. Rutin meminta restu Sri Sultan

PSIM Yogyakarta sejatinya memiliki kedekatan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Founder Bawahskor, pengepul arsip PSIM, Dimaz Maulana mengatakan, dulu ada tradisi kuat di PSIM untuk meminta restu Sultan.

Sebelum kompetisi berputar, PSIM selalu berziarah ke makam raja-raja Mataram di Imogiri kemudian sowan ke Keraton. “Tapi sekarang sudah jarang. Terutama setelah 2004. Mungkin karena Sri Sultan tidak mau dikotakkan sebagai pendukung PSIM,” kata Dimaz.

3. Ditangani pelatih yang mantan pemain klub sendiri

PSIM Yogyakarta saat ini dilatih oleh Seto Nurdiantoro. Seto adalah pesepak bola di era 1990-an sampai 2000-an. Yang unik, Seto mengawali dan mengakhiri karir profesional sepak bola di PSIM Yogyakarta. Kini, dia melatih klub yang telah membesarkan namanya. 

4.  Kelompok suporter membeli klub

Suporter mendukung klub kesayangannya mati-matian sudah biasa. Suporter mengikuti kemana pun klubnya bermain adalah wajar. Suporter PSIM selangkah lebih maju dari suporter lain. Salah satu organisasi suporter PSIM Yogyakarta bernama The Maident (Mataram Independent) membeli klub internal! Ini luar biasa.

Klub tersebut berada di bawah kompetisi internal PSIM. Tepatnya di divisi satu (dari dua divisi yang mereka gelar). Nama klub tersebut adalah PS BOM. Mereka ingin terlibat langsung dalam pengelolaan klub sepak bola. Mereka juga ingin terjun dalam mengelola talenta muda sepak bola Yogyakarta melalui klub tersebut. 

5. Jadi yang pertama mendatangkan pesepak bola asal Jepang 

PSIM menjadi klub pertama di Liga Indonesia yang merekrut pemain asing asal  Jepang. Namanya Nozomi Dojo. Dia membela PSIM pada 1999-2000. 

6. Prestasi terhambat karena gempa bumi

PSIM Yogyakarta promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada 2005. Saat itu mereka naik tingkat setelah mengalahkan Persiwa Wamena di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada 2005 dengan skor 2-1. 

 Namun, pada 2006 atau setahun kemudian, Yogyakarta diguncang gempa. PSIM pun membubarkan diri dan tak bisa tampil. PSSI lantas menggaransi PSIM tetap di Divisi Utama. Namun, klub-klub yang melawan PSIM diberi kemenangan WO (3-0). Padahal, saat itu tren penampilan mereka mulai meningkat. 

Pada 2007, PSIM dibentuk kembali. Setahun kemudian, kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Indonesia Super League (ISL), dibentuk. Semua tim bertarung untuk tampil di sana. Namun, PSIM tak bisa mencapainya. Beberapa fans bilang, seandainya tak ada gempa, PSIM mungkin masih sangat kompetitif untuk bisa tampil di ISL. –Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!